Liputan6.com, Makassar - Produksi sampah seiring momen Ramadan dan Lebaran di Kota Makassar melonjak dari hari-hari biasanya. Setiap harinya sampah mencapai rata-rata 1500 kubik.
Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar, Syahruddin, mengatakan peningkatan produksi sampah yang terjadi selama Ramadan hingga usai Lebaran tahun ini didominasi oleh sampah rumah tangga. Sampah yang dihasilkan dari aktifitas rumah sakit dan sejumlah hotel di Makassar juga menjadi penyumbang sampah terbesar berikutnya.
“Selama Ramadan volume sampah setiap hari mencapai 900 sampai 1.000 kubik setiap hari, sedangkan sehari sebelum lebaran atau di malam lebaran hingga sehari sesudah lebaran kami mencatat volume sebanyak 1.200 sampai 1.500 kubik setiap harinya ,"kata Syahruddin kepada Liputan6.com, Senin (11/7/2016).
Syahruddin berharap masyarakat Kota Makassar dapat memanfaatkan Bank Sampah yang ada di wilayah masing-masing serta peran dari pemerintah setempat dari tingkat kelurahan hingga kecamatan dalam menyediakan Bank Sampah.
Baca Juga
Advertisement
"Sampah tidak langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa Antang Makassar. Tapi masyarakat diharapkan memanfaatkan bank sampah yang ada didaerahnya masing-masing agar bisa dipilah-pilah dahulu. Ini tentu membantu agar volume sampah di TPA dapat dikurang," kata Syahruddin.
Akibat meningkatnya volume sampah yang akan diangkut ke TPA Tamangapa Antang Makassar, sejumlah truk pengangkut sampah mengantri di depan pintu masuk TPA tersebut. Antrian truk pengangkut sampah itu akhirnya membuat kemacetan disekitar jalan masuknya TPA.
"Antisipasi itu sehingga kita menambah personel atau petugas kebersihan untuk membantu mengatur sampah yang dimasukkan di TPA. Selain petugas Dinas Kebersihan, sejumlah aparat dari TNI dan Polri juga ikut dilibatkan untuk membantu menertibkan kendaraan mobil pengangkut sampah yang antri di luar TPA ,"ujarnya.
Selain mengontrol masalah kebersihan yang ada, Syahruddin mengakui pihaknya juga akan tetap mengontrol pohon-pohon yang ada baik di taman maupun di trotoar jalan yang tersebar di sejumlah jalan protokol di Makassar.
"Kalau pohonnya dilihat sudah tua dan dinilai sudah membahayakan masyarakat yang berada di sekitar pohon tersebut, kita langsung pangkas ,"terangnya.
Syahruddin mengatakan hingga saat ini proses pembuangan sampah di TPA masih berjalan lancar meski masih terjadi sedikit masalah pada kerusakan alat pengoperasian sampah. "Namun sampai saat ini semua dapat diatasi,” katanya.