6 Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Libur Lebaran

Lebaran, aktivitas rutin tahunan ini sangat menyita waktu, energi dan tentu saja materi.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Jul 2016, 12:00 WIB
Pedagang yang menjual kulit ketupat mulai memadati sekitar Pakualaman,Yogyakarta, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah, Senin (4/7). H-2 menjelang Lebaran, pedagang musiman yang menjual kulit ketupat mulai bermunculan. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran, aktivitas rutin tahunan ini sangat menyita waktu, energi dan tentu saja materi. Namun semua warga Muslim melakukannya dengan suka cita dan ikhlas. Karena Lebaran adalah puncak dari perayaan setelah melakukan ibadah puasa selama sebulan.

Aktivitas yang paling menyita energi salah satunya adalah pulang kampung. Kebanyakan warga yang mudik harus rela menerobos kemacetan berjam-jam untuk merayakan Lebaran bersama keluarga dan handai taulan tercinta. Terutama mereka yang tinggal di Jakarta dan pulang kampung ke beberapa wilayah di Pulau Jawa.

Kini lebaran usai, 6 hal ini bakal sebaiknya kita lakukan setelah kurang lebih libur selama sepekan merayakan lebaran, terutama bagi mereka yang menghabiskan waktu di kampung halaman.

1. Beristirahat lebih dari cukup

Tak bisa dipungkiri, libur Lebaran selama kurang lebih seminggu ini sangat menyita energi. Terutama mereka yang merayakan lebaran di kampung. Bagi yang melewati jalur darat, mereka harus berjam-jam di jalan tol yang macet.

Setelah sampai di kampung, para pemudik harus melakukan silaturahim ke tetangga, sanak saudara, bahkan ada yang lintas kota. Biasanya mereka juga memanfaatkan momen Lebaran untuk berwisata. Apalagi di era sosial media ini, dengan memotret dan mem-posting-nya, mereka bisa lebih eksis.

Semua aktivitas ini sangat melelahkan fisik. Karena itu setelah lebaran sebaiknya beristirahat cukup agar tak terlalu kelelahan. Karena pekerjaan kantor sudah menunggu

2. Pikiran lebih segar

Meski lelah fisik, biasanya mereka kini lebih fresh. di kampung, udaranya masih bersih, belum tercemar polisi. Pemandangan menghijau sejauh mata memandang, sawah-sawah, sungai dan gunung-gunung memberikan sensasi yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan suasana kota yang rapi, indah tapi dingin dengan gedung-gedung pencakar langitnya.

Di kampung, kita bisa merasakan hubungan kekerabatan yang akrab. Hubungan dengan orang-orang sekitar tak sebatas hubungan fungsional seperti yang berlaku di lingkungan pekerjaan.  Sensasi berbeda yang dirasakan sewaktu pulang kampung itu impact-nya menjadikan pikiran lebih segar. Sehingga kita bisa tersenyum ke lebih banyak orang.


3. Lebih bersemangat kerja

3. Lebih bersemangat kerja

Kampung, identik dengan kemiskinan. Dan kemiskinan itu hanya indah ketika dijadikan fiksi. Sepanjang perjalanan pulang ke kampung halaman, kita sering melihat banyak orang-orang yang tak seberuntung kita. Para petani, para pedagang kecil dan beragam orang yang harus bekerja keras untuk menyambung hidupnya.

Bahkan sering kita dengar ada seseorang yang tak bisa membelikan baju lebaran untuk anak-anaknya. Pengalaman itu tentu saja membuat kita lebih bersemangat kerja, lebih merasa bersyukur karena kita berada dalam kondisi yang seperti sekarang ini.

4. Semangat Menabung Membara

Pulang kampung perlu biaya besar. Baik untuk biaya perjalanan maupun kebutuhan lain, misalnya bagi-bagi angpao kepada keponakan atau mungkin ke lingkungan di sekitarnya. Belum lagi kalau hasrat narsis tak bisa dibendung. Bisa-bisa seluruh tabungan dihabiskan agar bisa menjadi orang paling eksis sekampung.

Balik ke kota, duit menipis, sementara akhir bulan masih lama. Kondisi ini membuat beberapa orang untuk lebih bersemangat menabung. Setelah setahun pulang kampung lagi dan dihabiskan lagi.

5. Kembali ke "dunia nyata"

Waktu terus berjalan dan masa liburan pun habis. Mau tak mau kita kembali menghadapi rutinitas harian sebagai pekerja. Karena tanpa kerja, kita mau jadi manusia macam apa? Meski rasa malas dan enggan menghinggapi, sebagai pekerja kita harus tetap semangat, karena ada banyak jutaan orang di luar sana yang sampai detik ini masih berjuang untuk merebut status menjadi karyawan atau pekerja.

Jadi tak ada alasan lagi untuk membolos lagi di hari kerja pertama.

6. Berolahraga lagi

Selama kurang lebih seminggu para pemudik dimanjakan oleh berbagai macam makanan yang menggugah selera. Kebanyakan mereka melakukan wisata kuliner untuk mencobai tempat-tempat makan yang sempat populer di media sosial.

Keinginan untuk mencicipi menu original yang lezat membuat banyak orang tak bisa mengontrol diri. Di kampung setiap hari adalah kekenyangan. Karena itu lebaran usai, sebaiknya aktivitas olah raga dirutinkan lagi. Selain menjaga penampilan, juga lebih sehat dan fit.

 

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang mudik, bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya