Ahok Tak Larang Pendatang Baru ke Jakarta

Ahok menyebut tak perlu ada operasi yustisi untuk mengontrol pertambahan pendatang di Jakarta.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Jul 2016, 11:00 WIB
Suasana di kawasan Munomen Nasional (Monas) saat libur lebaran, Jakarta, Kamis (7/7). Libur kedua Lebaran ini dimanfaatkan warga untuk bekunjung ke lokasi wisata bersama keluarga. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan tidak mempermasalahkan bertambahnya pendatang baru di Ibu Kota usai mudik Lebaran. Namun, Ahok tetap memberikan sejumlah imbauan.

"Pendatang tidak masalah, namanya juga Ibu Kota," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (11/7/2016).

Ahok hanya mengingatkan agar para pendatang tersebut dapat memiliki tempat tinggal dengan benar, sehingga tidak menambah bangunan liar dan kumuh di Jakarta.

"Yang penting kalau tinggal di bangunan liar, kita akan bongkar dan usir juga," ujar Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengimbau agar warga DKI tidak membantu penghuni liar di jalanan atau kawasan kumuh. Sebab, hal itu akan mendorong orang untuk mengemis.

"Saya imbau masyarakat kalau mau bantu semua di rusun.  Jadi mohon warga jangan kasihan, salah bantu orang di jalanan, bantunya di rusun. Bagi kami kalau rusun siap kita akan dorong pindahkan, subsidi semua di sana," kata dia.

Selain itu, Ahok menyebut tak perlu ada operasi yustisi untuk mengontrol pertambahan pendatang di Jakarta.

"Enggak usah operasi yustisi-lah, kalau dia enggak punya duit lagi suruh pulang kampung saja. Orang mau datang kenapa enggak boleh," tutur Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya