4 Tahun Lagi, Pesona Pantai Sawarna Tinggal Nama?

Padahal Pantai Sawarna merupakan yang tercantik di antara Pantai Selatan Sukabumi dan Banten.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 11 Jul 2016, 19:41 WIB
Pantai Sawarna yang cantik kini dipenuhi sampah plastik dan wisatawan yang kurang memperhatikan kebersihan. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Banten - Karena kecantikannya, Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, sempat naik daun di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara. Namun, kecantikan Sawarna tercoreng oleh ulah wisatawan dan warga setempat.

Mereka membuat pantai cantik itu menjadi kumuh, kotor, dan penuh sampah.

Tangan jahil wisatawan tak berhenti di situ. Tidak terhitung jumlah coretan di sejumlah tempat di lokasi wisata. Kebanyakan menuliskan nama atau inisial untuk meninggalkan jejak.

Wajah Sawarna semakin suram dengan berserakannya minuman kaleng, botol, kantong plastik, puntung rokok, hingga sisa bungkus makan di sepanjang bibir pantai. Belum lagi keberadaan bangunan warung dan parkir motor yang dikelola pemerintah desa setempat justru membuat kondisi pantai di Sawarna semakin kumuh.

"Jujur saya kecewa. Pantai ini tidak seindah dua tahun lalu. Sekarang sumpek oleh warung dan banyak sampah berserakan dimana-mana. Bahkan ada yang terapung di pantai," ungkap Rizaldi, wisatawan asal Jakarta, Minggu 10 Juli 2016.

Tokoh pemuda Desa Sawarna, Asep alias Akew mengakui sejumlah pantai di Desa Sawarna kumuh, kotor, dan jorok. Ini disebabkan karena tidak adanya ketegasan dari pemerintah desa setempat sebagai pengelola pantai.

"Sekarang, siapapun boleh bangun warung dekat dengan pantai asalkan bayar retribusi," ucap Asep.

Di samping itu, tidak adanya petugas kebersihan, minimnya tempat sampah, dan kesadaran dari pengunjung menjadi faktor penyebab pantai-pantai yang ada di Desa Sawarna penuh sampah. Jumlah sampah semakin tidak terkendali saat libur Lebaran seperti sekarang ini.

Latar langit indah Pantai Sawarna tercemar sampah plastik dari pengunjung dan pengelola yang ada di sekitar pantai. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)


"Sejauh ini, sampah dibersihkan secara sukarela oleh beberapa warga yang masih peduli terhadap lingkungan," ujar Asep.

Apabila kondisi ini dibiarkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan dalam jangka waktu empat hingga lima tahun ke depan pantai-pantai di Desa Sawarna rusak.

"Pantai di Sawarna sangat indah jika dibanding dengan pantai yang ada di wilayah lain di Banten atau Sukabumi," ucap Asep.

Di Desa Sawarna terdapat lima pantai yang indah dan eksotik. Bahkan, ada satu lokasi pantai yang biasa digunakan para wisatawan mancanegara maupun domestik untuk berselancar.

Kelima pantai tersebut adalah Karang Taraje, Legon Pari, Karang Bereum, Tanjung Layar, Pasir Putih, dan Pantai Muara. Tempat wisata Pantai Sawarna dapat diakses menggunakan roda dua dan roda empat, dengan membayar retribusi Rp 5.000 per orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya