Melebur, Pertamina dan PGN Tak Boleh Rebutan Proyek

Pertamina atau PGN dapat membangun infrastruktur gas yang bisa dimanfaatkan bersama untuk kedua perusahaan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Jul 2016, 16:54 WIB
Petugas PT. Pertamina (Persero) melintas Refinery Unit (RU) atau kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) terus bersinergi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebelum merealisasikan rencana akuisisi saham dari PGN. Akuisisi saham tersebut merupakan perwujudan dari rencana pembentukan induk perusahaan (holding) BUMN di sektor energi.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina sudah memulai diskusi dan bersinergi dengan PGN untuk menggarap bisnis infrastruktur gas bersama. Itu artinya, ada investasi bisnis yang dibiayai kedua perusahaan pelat merah tersebut.

"Sinergi investasi antara Pertamina dan PGN sudah mulai jalan. Jadi ketika ketentuan (holding BUMN energi) dilaksanakan, di lapangannya sudah berjalan mulus," ucap dia di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (11/7/2016).

Menurut Dwi, dengan komitmen tersebut, Pertamina dan PGN kini tidak boleh melakukan investasi di satu tempat yang sama. Di sinilah perlunya mengesampingkan ego masing-masing perusahaan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

"Kalau dulu kan, masih ada ego mau investasi sendiri-sendiri. Tapi sekarang tidak boleh lagi investasi di satu tempat yang sama, harus diatur. Kesampingkan ego, karena infrastruktur harus segera dibangun sebab dibutuhkan masyarakat," tegasnya.

Lebih jauh Dwi bilang, Pertamina maupun PGN salah satunya dapat membangun infrastruktur gas yang bisa dimanfaatkan bersama untuk kedua perusahaan.

"Siapapun yang bangun, Pertamina atau PGN silakan saja. Tidak boleh rebutan lagi. Dan ini juga dipakai secara bersama, open access berjalan bersama," papar Mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk itu.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya