Liputan6.com, Semarang - Setelah beberapa hari diinapkan di kamar mayat RS Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah, jenazah Nur Rohman (31), pelaku bom bunuh diri di Mapolres Surakarta, Solo, akhirnya diambil pihak keluarga. Jenazah yang sudah dalam peti dibawa menggunakan ambulans.
Berbeda dengan pemulangan jenazah pelaku teror lainnya yang dilakukan secara super ketat, pengamanan jenazah Nur yang tewas dalam ledakan sehari sebelum Lebaran tersebut sangat terbuka. Bahkan, mobil jenazah dengan nomor pelat L 9181 GA warna putih hanya ditemani satu unit mobil lain yang mengangkut keluarga.
Advertisement
Jenazah pelaku bom bunuh diri yang juga menyebabkan anggota Provost Polres Surakarta luka-luka ini, langsung dibawa ke rumah duka di Surakarta. Dalam pengambilan di kamar mayat RS Bhayangkara, hadir Siti Aminah istri Nur dan Muhammad Saifudin selaku kuasa hukum.
"Kami menyerahkan jenazah korban disaksikan istrinya dan pengacara. Tidak ada pengawalan karena pihak keluarga menolak," ungkap Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Bhayangkara Semarang Kombes Didiet S di Semarang, Senin (11/7/2016).
Didiet menambahkan, jenazah Nur Rohman dilakukan setelah adanya serah terima antara pihak rumah sakit dengan keluarga yang diwakili kuasa hukum. "Pihak keluarga juga menyampaikan terima kasih kepada kami karena sudah merawat jenazah korban," ujar Didiet.
Terkait hasil autopsi, Didiet belum bisa menyampaikan secara detil. Namun ia memastikan korban tewas akibat bom bunuh diri di Mapolres Surakarta pada Selasa 5 Juli itu adalah Nur Rohman.
"Untuk hasil autopsi kami tidak bisa menyampaikan. Jadi kami sebelumnya menunggu hasil DNA, setelah itu diserahkan Bapak Kapolda dan Densus. Sehingga kami bisa menyerahkan, dan betul itu jenazah dari Nur Rohman," tutur Didiet.
Kuasa hukum keluarga korban dari Tim Pengacara Muslim (TPM) Solo, Muhammad Saifudin mengungkapkan, jenazah rencananya akan langsung dimakamkan hari ini di daerah Polokarto, Surakarta, Jawa Tengah.
"Hari ini juga setibanya di sana (Solo) langsung dimakamkan oleh keluarga di Polokarto. Kalau untuk mobil ambulans kami memang sengaja bawa sendiri," kata Saifudin.