Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan meski saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) telah dibeli PT Medco Energi Internesional Tbk, pembangunan fasilitas pengolahan mineral (smelter) bersama PT Freeport Indonesia tetap berjalan.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan, sampai saat ini kerja sama pembangunan smelter masih berjalan, meski terjadi perubahan kepemilikan saham pada Newmont. "Masih (kerjsama pembangunan smelter) sampai sekarang," kata Bambang, di Jakarta, Senin (11/7/2016).
Menurut Bambang, meski kepemilikan saham telah berubah, tetapi kesepakatan telah dilakukan oleh perusahaan. "Namanya juga korporat sama. Itu bukan atas nama pribadi," tutur Bambang.
Baca Juga
Advertisement
PT Nemont Nusa Tenggara berpartisipasi dalam pembangun smelter yang dilakukan PT Freeport Indonesia dengan kapasitas 2 juta ton konsentrat tembaga bernilai investasi mencapai US$ 2,1 miliar. Dalam pembangunan smleter tersebut, Newmont berkontribusi berupa komitmen pendanaan sebesar US$ 3 juta.
Sebelumnya, Medco Energi Internasional mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI) yang mengendalikan 82,2 persen dari Newmont Nusa Tenggara senilai US$ 2,6 miliar atau mencapai Rp 34,27 triliun (asumsi kurs Rp 13.180 per dolar Amerika Serikat).
Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro menuturkan, kesepakatan tersebut merupakan transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara pada 2016. Ia menuturkan, transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah strategis terhadap Medco Energi mengingat operasi NNT yang berskala dunia.
Medco Energi Group dan AP Investment bekerja sama mengakuisisi saham di AMI dengan dukungan dari tiga bank BUMN yaitu Bank Mandiri, BNI dan BRI dengan struktur transaksi berkelas dunia dan unik bagi perbankan Indonesia.
"Saya bangga menyaksikan dan belajar langsung dari bankir-bankir terbaik Indonesia. Struktur transaksi berkelas dunia yang diterapkan tiga bank BUMN di sini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak transaksi yang sama strategis di kemudian hari," tutur Hilmi.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.