Liputan6.com, Lisabon - Portugal membuat sejarah baru di Piala Eropa 2016. Selecao --julukan Portugal-- menjadi tim kesepuluh yang bisa menjuarai turnamen empat tahunan antarnegara Eropa tersebut.
Di partai final yang berlangsung di Stade de France, Saint-Denis, Senin (11/7/2016) dinihari WIB, Portugal kehilangan pemain andalannya, Cristiano Ronaldo pada menit ke-25. Ronaldo mengalami cedera lutut setelah dijegal winger Prancis, Dimitri Payet.
Baca Juga
Advertisement
Meski tanpa Ronaldo, Portugal berhasil mengalahkan tuan rumah Prancis. Dalam pertandingan berdurasi 120 menit itu, Seleccao menang 1-0 berkat gol Eder pada menit ke-109.
Setelah memastikan gelar juara, tim besutan Fernando Santos itu tak mau berlama-lama di Prancis. Mereka langsung bertolak dari bandara Orly, Paris menuju Lisabon, Portugal. Setelah sampai di Portugal, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan disambut hangat fas Selecao.
Ketika pesawat yang ditumpangi skuat Portugal sampai di bandara Humberto Delgado, petugas bandara menyemportkan air berwarna merah dan hijau, warna kebanggaan Selecao.
Pelatih Fernando Santos dan sang kapten Cristiano Ronaldo menjadi orang pertama yang keluar dari pesawat. Keduaya langsung memamerkan trofi Piala Eropa.
Skuat Portugal langsung melakukan parade gelar juara Piala Eropa 2016 di sepanjang jalan besar yang terdapat di Lisabon. Mereka menaiki bus terbuka dengan kawalan polisi.
Parade kemenangan itu tentu saja dibanjiri oleh rakyat Portugal yang sudah menanti Ronaldo cs. Ini merupakan gelar pertama Portugal sepanjang sejarah mereka.
Portugal memang tidak masuk dalam kandidat kuat pemenang Piala Eropa 2016. Pasalnya, sepanjang turnamen ini, mereka hanya bisa meraih satu kemenangan di waktu normal, yakni saat mengalahkan Wales dengan skor 2-0 di babak semifinal.