Liputan6.com, Malang - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan semburan abu vulkanik dari erupsi Gunung Bromo masih berlangsung hingga hari ini. Namun, abu vulkanik itu tidak mengarah ke bandara dan sekitarnya karena arah angin ke barat daya-selatan.
"Sesuai Notam Nomor C3764/16, Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Malang telah beroperasi kembali sejak Selasa (12/7/2016), pukul 08.40 WIB," kata Sutopo dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com.
Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Bromo PVMBG, secara visual Gunung Bromo pada pukul 07.00 WIB tadi terlihat jelas berkabut. Asap kawah teramati kelabu kecoklatan sedang-tebal, tekanan sedang-kuat, tinggi asap berkisar 300-800 meter dari puncak kawah ke arah barat daya-selatan.
Baca Juga
Advertisement
Seismisitas menunjukkan kenaikan dibandingkan kemarin. Tremor amplitudo maksimum 2-21 mm dominan 3 mm. Namun belum ada tanda-tanda akan terjadi erupsi yang lebih besar. Dengan kondisi itu, BMKG menetapkan status Gunung Bromo adalah waspada.
"Rekomendasi PVMBG dalam status waspada, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo," kata Sutopo.
Bandara Juanda Terganggu
Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, juga terpengaruh letusan Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, yang membawa abu vulkanik ke arah barat daya. Namun Bandara Internasional Juanda tidak ditutup seperti halnya Bandara Abdul Rahman Saleh.
"Yang menutup Bandara Abdul Rahman Saleh itu saya. Karena (abu) vulkanik esnya menyentuh bandara. Dan besok pagi pukul 06.00 WIB akan kami cek lagi apakah sudah aman atau belum, namun ini juga berpengaruh di Bandara Juanda," kata Jonan, saat meninjau arus balik Lebaran 2016, di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Senin 11 Juli 29016.
Efek yang terjadi dari letusan Gunung Bromo itu penumpukan pemakai jasa penerbangan di Bandara Internasional Juanda. Pasalnya, mereka pemakai jasa penerbangan yang semula turun di Malang diubah menjadi di Bandara Internasional Juanda itu.
"Namun demikian, sudah ada solusi dari Dinas Perhubungan Jawa Timur, yakni mengalihkan penumpang yang turun di Bandara Juanda Surabaya menggunakan bus untuk menuju Malang," kata Jonan. Perjalanan darat Surabaya ke Malang ditempuh sekitar dua jam.