Usulan JK Atasi Macet Mudik yang Tak Dijalankan

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, saat rapat terbatas membahas kesiapan arus mudik, banyak usulan yang muncul.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 12 Jul 2016, 12:10 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau Mesjid Raya Bukaka Watampone, Makassar, Sabtu (6/6/2015). JK ditemani istrinya Mufidah Jusuf Kalla saat mengunjungi Masjid Raya Bukaka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan parah tak bisa dihindari saat arus mudik Lebaran 2016. Pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan sederet solusi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, saat rapat terbatas membahas kesiapan arus mudik, banyak usulan yang muncul. Hanya saja, solusi yang dianggap terbaik justru tak dijalankan.

Usulan yang sempat muncul adalah menggratiskan penggunaan jalan tol. Kemudian, JK sempat mengusulkan adanya penjualan tiket pembayaran tol di mini market, seperti penjualan tiket kereta dan pesawat.

"Saya bayangkan kalau bayar tol itu 15 detik, kalau satu juta kali 15 detik sudah berapa waktu yang hilang, belum lagi kembalian. Lalu hanya ada 15 dia punya gerbang. Berapa waktu bisa hemat tinggal lempar saja itu karcis, tapi tidak dilakukan juga," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Waktu libur Idul Fitri tahun ini pun terbilang panjang yakni sembilan hari. Ada waktu empat hari sebelum Lebaran yang bisa dimanfaatkan pemudik kembali ke kampung halaman.

"Empat hari ini dibagi nomor ganjil pada Sabtu dan Senin, lalu genap pada Minggu dan Selasa. Cuma kita waktu itu terlalu yakin jalan tol membantu, ternyata semua orang pikirannya sama," JK memungkas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya