Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menerapkan penyaluran Elpiji bersubsidi tepat sasaran dengan membatasi penjualan Elpiji 3 kilogram (kg). Pemerintah bakal menggandeng bank untuk menerapkan penyaluran Elpiji bersubsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, untuk tahap awal penyaluran Elpiji bersubsidi 3 kg akan diujicoba di Tarakan Kalimantan Utara. Targetnya, penerapan penyaluran Ekpiji tepat sasaran paling lambat awal Agustus 2016.
"Kami mulai di Tarakan dulu. Mulai setelah Lebaran ini," kata Wiratmaja di Kantor Pusat Pertamina, Selasa (12/6/2016).
Wiratmaja mengungkapkan, dengan diterapkannya penyaluran subsidi tepat sasaran maka setiap rumah tangga mendapat jatah tiga tabung per bulan.
Untuk menjalankan penyaluran Elpiji bersubsidi tepat saran Kementerian ESDM menggandeng PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Skema yang digunakan melalui media kartu atau telpon seluler yang diberikan nomor identitas sebagai pihak yang berhak menggunakan Elpiji bersubsidi. Kartu atau telepon seluler tersebut diisi uang elektronik.
Baca Juga
Advertisement
"Skema, kalau yang di Tarakan itu kerja sama dengan bank. Ini dengan bank, nanti masyarakat punya satu nomor apakah dari kartu atau telepon seluler," terangnya.
Wiratmaja melanjutkan, dengan begitu, masyarakat yang membeli elpiji bersubsidi harus menunjukkan kartu atau telepon selularnya di pakalan untuk dihubungkan pada mesin pencatat. "Setiap pangkalan akan ada mesin taping atau top-up. Kalau masyarakat bawa uang cash," ungka Wiratmaja.
Menurut Wiratmaja, uji coba penyaluran subsidi tepat sasaran akan dilakukan selama tiga bulan. Jika uji coba tersebut berhasil maka akan diterapkan di tempat lain, wilayah yang menjadi incaran berikutnya adalah Pulau Bangka dan satu kota di Jawa Tengah. "Rencana setelah Tarakan itu di Bangka. Ini lagi dibahas ya. Sama salah satu kota di Jawa Tengah," tutur Wirat.
Direktur Pembinaan Hilir Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Setyo Rini Tri mengatakan, saat ini Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM sedang melakukan pendataan ulang masyarakat Tarakan yang menggunakan elpiji 3Kg. Diperkirakan setelah hari raya Idul Fitri pendataan selesai dan uji coba penyaluran elpiji bersubsidi langsung dilakukan.
Jika penyaluran subsidi tepat sasaran tersebut di terapkan, maka ada penjatahan elpiji bersubsidi, sebanyak 3 tabung per bulan untuk rumah tangga dan 10 tabung per bulan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Menurut Rini, untuk tahap percobaan ini Ditjen Migas Kementerian ESDM akan menggunakan data masyarakat yang mendapat paket perdana elpiji bersubsidi 3 Kg, tidak langsung menggunakan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.