10 Negara Paling Buruk untuk Tempat Tinggal Wanita

Penilaian ini didasari dari partisipasi ekonomi, kesempatan bekerja, serta tingkat pendidikan yang dimiliki oleh penduduk setempat.

oleh Vina A Muliana diperbarui 13 Jul 2016, 13:04 WIB
Penilaian ini didasari dari partisipasi ekonomi, kesempatan bekerja, serta tingkat pendidikan yang dimiliki oleh penduduk setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Sulit bagi wanita untuk hidup di beberapa negara tertentu. Adanya kesenjangan sosial dan perbedaan jumlah upah yang besar membuat wanita sulit untuk berkembang dan memperoleh karir yang baik. Belum lagi beberapa kebijakan pemerintah setempat yang semakin membatasi pergerakan mereka.

Menurut data dari World Economic Forum Global Gender Gap Report, ada beberapa negara yang memiliki lingkungan paling buruk untuk ditempati oleh wanita.

Penilaian ini didasari dari partisipasi ekonomi, kesempatan bekerja, serta tingkat pendidikan yang dimiliki oleh penduduk setempat.

Mengutip insidermonkey, Rabu (13/7/2016) berikut 10 negara paling buruk untuk tempat tinggal wanita:

10. Mesir

Foto dok. Liputan6.com

Walau negara ini memiliki nilai yang baik di sejumlah aspek, tingkat kesetaraan wanita di negara ini masih rendah.

Wanita yang bekerja di Mesir hanya mampu mendapatkan upah sepertiga dari gaji pria. Posisi penting dalam pekerjaan juga hanya ditempati oleh 16 persen wanita.

9. Mali

Foto dok. Liputan6.com

Di negara ini, upah wanita hanya setengah dari gaji pria. Selain itu tingkat literasi pendidikan bagi wanita Mali bertengger di angka 29 persen.

Sementara laki-laki memiliki literasi pendidikan lebih tinggi yaitu 48 persen. Di pemerintahan, wanita Mali hanya mendapat jatah 16 persen dari total kursi yang tersedia.


Lebanon

8. Lebanon

Foto dok. Liputan6.com

Berbeda dengan Mali, di Lebanon wanita hanya berhak untuk mendapat gaji dengan besaran seperempat gaji pria. Sementara posisi penting dalam pekerjaan hanya ditempati oleh 8 persen wanita. Walau begitu, pendidikan bagi wanita Lebanon masih cukup baik.

7. Moroko

Foto dok. Liputan6.com

Di Moroko, ada batasan yang sangat terlihat antara pria dan wanita. Kesenjangan gender di negara ini cukup terasa. Selain itu, wanita di negara ini juga tidak dilindungi oleh aturan kekerasan yang melarang orang untuk bertindak jahat bagi wanita.


Yordania

6. Yordania

Foto dok. Liputan6.com

Yordania menduduki peringkat ke enam sebagai salah satu negara yang paling buruk ditinggali oleh wanita. Disini, banyak aturan yang menyebabkan wanita tidak memiliki kebebasan yang baik. Bagi mereka yang bekerja, wanita Yordania hanya mendapat upah seperenam dari gaji pria.

5. Iran

Foto dok. Liputan6.com

Menurut laporan dari World Economic Forum, Wanita di Iran juga hanya mampu mendapat upah seperenam dari besaran upah yang diterima laki-laki. Negara ini dikenal dengan kesenjangan gender yang besar.


Chad

4. Chad

Foto dok. Liputan6.com

Presentasi literasi pendidikan bagi wanita di negara ini hanya sebesar 38 persen. 75 persen anak perempuan mendapat pendidikan dasar, namun hanya 5 persen yang melanjutkan ke sekolah tingkat menengah.

3. Suriah

Foto dok. Liputan6.com

Dengan kondisi carut marut pasca perang, sangat sulit rasanya untuk mendapat kesenjangan gender yang adil antara pria dan wanita di Suriah. Karena perang yang sedang terjadi, wanita di negara ini rentan untuk terkena kejahatan seksual seperti pemerkosaan dan diskriminasi. Hal tersebut juga sering digunakan sebagai alat untuk peperangan.


Pakistan

2. Pakistan

Foto dok. Liputan6.com

Wanita di Pakistan hanya memperoleh upah seperenam dari upah yang diterima oleh laki-laki. Hal ini sangat membuat mereka sulit untuk bisa memperoleh kebebasan penuh. Kursi kementerian di negara tersebut juga jarang ditempati oleh wanita.

1. Yaman

Foto dok. Liputan6.com

Peringkat pertama ditempati oleh Yaman. Negara timur tengah satu ini memiliki hukum yang menyulitkan wanita untuk beraktivitas.

Selain itu, akses wanita terhadap kesehatan juga sulit. Tak heran angka kematian bayi di negara ini mencapai 270 per 100 ribu kelahiran hidup. (Vna/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya