Potong Rantai Sepeda Motor, Perlu atau Tidak?

Memotong rantai bisa dilakukan apabila setelan di lengan ayun roda belakang telah mentok.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 13 Jul 2016, 05:16 WIB
Performa sepeda motor bisa disesuaikan dengan mengganti gear set.

Liputan6.com, Jakarta - Rantai sepeda motor jadi komponen vital karena berfungsi menghantarkan tenaga ke roda belakang. Seiring pemakaian dan jarak tempuh, rantai motor bisa melar dan kendur.

"Biasanya orang-orang yang habis mudik atau touring itu setel ulang kerenggangan rantai. Setelan dibalikin ke standarnya itu 30 mm. Kurang dari itu kekencengan dan rantai bisa putus karena tegang," terang Muhammad Haris, pemilik bengkel Aris Motor kepada Liputan6.com.

Setelan rantai pada lengan ayun juga ada batasnya. Jika setelan rantai sudah mentok dan rantai kendur sebenarnya masih bisa potong rantai, namun ada syarat amannya.

"Potong rantai nggak bisa sembarangan, ada hitungannya yaitu potong dua mata rantai. Selain itu, gir set kondisinya juga harus bagus dan belum aus karena pemakaian," katanya.

Ia menjelaskan jika potong rantai ini tidak bisa dilakukan berulang-ulang. Batas aman memotong rantai sepeda motor maksimal dua kali.

"Rantai yang sudah maksimal batas melarnya jangan dipotong lagi, mendingan ganti baru. Itungannya sudah tipis dan kalau dipakai bisa saja putus di tengah jalan," katanya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya