Fakta Baru, Sebelum Kopi Vietnam Mirna Sempat Minum Es Cokelat

Sepengetahuan Arif, Mirna meminum es cokelat sekitar pukul 15.00 WIB bersama adik iparnya, Christopher, dan dua orang rekan mereka.

oleh Audrey Santoso diperbarui 13 Jul 2016, 06:20 WIB
Mirna Wayan Salihin dikenal publik karena meninggal secara mendadak dan tidak wajar usai meneguk kopi dari gelasnya, awal Januari 2015

Liputan6.com, Jakarta - Fakta demi fakta baru terkuak di sidang keempat kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Suami Mirna, Arif Soemarko mengatakan, Mirna sempat meminum es cokelat di Starbucks Coffee di Gedung MNC Tower, sebelum akhirnya meminum es kopi Vietnam.

Sepengetahuan Arif, Mirna meminum es cokelat sekitar pukul 15.00 WIB bersama adik ipar yang juga suami saudari kembarnya I Made Sandy Salihin, Christopher dan dua orang rekan mereka.

"Meeting-nya di MNC Tower Kebon Sirih. Jam 3-an (15.00 WIB) Mirna kasih tahu kalau sudah sampai di MNC. Mereka ke Starbucks, minum es cokelat. Sekitar pukul 16.00 WIB, Mirna diantar oleh Christopher (suami saudari kembar Mirna) ke rumah saya," kata Arief di muka ruang sidang Kartika I, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 12 Juli 2016.

Namun, Arif yakin bukan es cokelat Starbucks yang membuat istrinya meregang nyawa. Sebab, menurut dia, terdapat jeda waktu cukup lama yaitu 2,5 jam antara waktu Mirna meminum es cokelat dengan saat kejang-kejang.

"Tidak ada kecurigaan (tentang es cokelat)," tandas Arif.

Usai Mirna meminum es cokelat Starbucks, lanjut Arif, Mirna pulang ke rumah dan bersiap-siap reunian dengan Jessica, Vera Wang, dan Hanie Juwita Boon di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Arif mengungkapkan dialah yang mengantar sang istri ke Grand Indonesia.

"Ya sudah aku pulang. Nanti jam 8-an (20.00 WIB) aku jemput," ujar Arif mengingat percakapan terakhirnya dengan Mirna.

Penasihat Hukum Jessica, Otto Hasibuan menilai fakta baru ini menarik dan mempertanyakan mengapa polisi tidak mengembangkan penyelidikan ke arah aktivitas Mirna sebelum bertemu Jessica dan akhirnya tewas. Ia berpendapat sikap penyidikan polisi sedari awal sudah tendesius mengarahkan Jessica sebagai pelaku pembunuh Mirna.

"Dua jam sebelum kematian Mirna, mereka (Mirna dan rekan kerja) kan minun es cokelat di Starbucks. Kalau bicara teori kemungkinan, segalanya kan mungkin. Kenapa polisi nggak usut ke arah sana? Kenapa cuma mengincar Jessica?" pungkas Otto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya