Liputan6.com, Jakarta Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung yang menangani Arya Permana (10 tahun) bocah asal Kabupaten Karawang, yang menderita obesitas ekstrem, mengatur masukan kalori untuk bocah tersebut.
"Dalam sehari perkembangan berat badannya turun dan kita memang sudah menghitung serta mengatur masukan energi di makanannya," kata Ketua Tim Dokter yang menangani Arya Permana, yakni dr Julistio, seperti dikutip Antara di Bandung, Selasa.
Advertisement
Ia menuturkan tim dokter juga menyambut baik sikap Arya Permana yang bisa menerima menu diet kalori dari pihak rumah sakit karena jika hal tersebut dijalankan dengan baik oleh pasien maka bobot tubuhnya bisa turun dan bahkan kembali normal.
"Dan kami senang karena ketika porsi kalori makanan dikurangi, Arya tidak mengeluh lapar. Jadi dia tahan dapat makanan 2.500 kilo kalori. Itu untuk anak yang bobot tubuhnya 50 kilogram," kata dia.
Menurut dia kondisi Arya Permana saat ini dia tidak mengeluh kelaparan dan meminta makanan serta jika dalam kurun waktu satu bulan saja bisa turun 10 sampai 15 kilogram maka kemungkinan dalam jangka waktu 10 bulan sampai satu tahun bisa normal.
"Dengan catatan orang tuanya menjaga pola makan anaknya dan mengerti bahwa kalau dibiarkan bebas makan apa saja akan membahayakan anaknya," kata dia.
Lebih lanjut ia menuturkan hari ini Arya juga cukup semangat saat diajak terapi jalan oleh dokter yakni mampu berjalan-jalan sejauh 50 meter.
"Jadi memang kebetulan di gang ruangannya cukup besar. Jadi tadi diajak jalan, kurang lebih 50 meter. Dia mau, nurut apa yang kita utarakan karena ini semua untuk kebaikan dia juga kan," katanya.
Sementara itu ayah kandung Arya Permana, yakni Ade Somantri menuturkan bobot anaknya turun sekitar dua kilogram yakni dari 190 kg menjadi 188 kg selama mendapatkan perawatan medis di RS Hasan Sadikin Bandung.
"Hari Senin kemarin itu anak saya ikut pola diet sesuai kata dokter dan dianjurkan puasa juga selama 10 jam karena mau diambil darah. Tapi sampai sekarang dia tidak minta makan atau mengeluh lapar," ujar Ade.