Liputan6.com, Jakarta - Layanan pesan instan WhatsApp memang dipastikan bakal memiliki fitur video call. Namun saat ini, anak perusahaan Facebook ini belum menghadirkannya melalui pembaruan aplikasi.
Meski begitu, pengguna yang hendak melakukan video call WhatsApp sudah bisa mengakses dengan aplikasi pihak ketiga, contohnya Booyah.
Namun, ada pula pihak tak bertanggung jawab yang mencari keuntungan dari fitur video call yang belum diluncurkan ini. Seperti yang telah beredar sebelumnya, mereka menyebarkan tautan atau link phising yang isinya cukup menarik perhatian pengguna WhatsApp.
Baca Juga
Advertisement
Link tersebut berisi ajakan bagi pengguna untuk merasakan bocoran fitur video call WhatsApp yang memiliki kualitas tinggi dan dilengkapi berbagai fitur lainnya. Padahal, jika diklik, data-data pribadi milik pengguna berpotensi dicuri oleh pihak ketiga.
Dalam pesan yang berantai yang beredar melalui aplikasi WhatsApp itu, pengguna juga diajak untuk mengunduh aplikasi tersebut pada link yang telah disediakan.
Pengguna akan diarahkan ke laman whatsapp.videocalling-invite.cf, isinya adalah pengguna bisa mengaktifkan fitur video call yang tersedia untuk platform iOS, Android, Windows Phone, dan BlackBerry.
Laman link tersebut memang memiliki tampilan yang nyaris sama dengan WhatsApp yang dominan dengan warna hijau. Kemudian terdapat pula tombol aktif yang bertuliskan 'Activate Whatsapp Videocalling'. Ketika diklik, muncul kembali tombol aktif bertuliskan 'User Verification' yang bertujuan untuk memverifikasi identitas pengguna.
Jika tombol hijau itu diklik, maka untuk memastikan bahwa kamu adalah pengguna aktif diharuskan untuk membagikan link tersebut ke lima orang teman di WhatsApp. Baru nantinya kamu bisa mengunduh versi WhatsApp yang telah memiliki fitur video call.
Rupanya, ketika sudah dikirimkan kepada 5 orang teman, tombol Download yang dimaksud tak juga bisa diakses.
Sebelumnya, beredar pula pembaruan WhatsApp Gold melalui cara yang sama, yakni menyebarkan link unduhan. Rupanya, cara ini sengaja digunakan oleh pihak ketika untuk mencuri data dan file pengguna WhatsApp.
WhatsApp sendiri sebelumnya telah menanggapi kasus serupa. Dalam tanggapannya, WhatsApp meyakinkan pengguna bahwa perusahaan tak akan pernah mengirimkan pesan yang meminta pengguna mengunduh aplikasi tak resmi. Sebab, menurut WhatsApp, pesan berantai tersebut merupakan spam, kabar bohong, dan penipuan.
(Tin/Cas)