Liputan6.com, Jakarta - Dana investor asing kembali masuk ke pasar modal Indonesia usai libur Lebaran. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Undang-Undang pengampunan pajak atau tax amnesty dinilai menjadi sentimen utama investor asing memburu saham di pasar modal Indonesia.
Kembalinya dana investor asing itu juga membuat laju IHSG sempat naik 1,96 persen menjadi 5.069 pada penutupan perdagangan saham Senin 11 Juli 2016.
Kenaikan IHSG terus berlanjut pada pukul Selasa 12 Juli 2016. IHSG naik 0,60 persen ke level 5.099 pada perdagangan saham kemarin.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di kisaran 13.151. Aksi beli investor asing mencapai Rp 1,57 triliun. Total aksi beli investor asing mencapai Rp 3,03 triliun dalam dua hari perdagangan saham usai libur Lebaran.
Sebelum libur Lebaran, total aksi beli investor asing mencapai Rp 5,93 triliun dalam sepekan pada periode 27 Juni hingga 1 Juli 2016. Aksi beli itu terjadi menyambut DPR mengesahkan UU pengampunan pajak pada 28 Juni 2016. Jadi total aksi beli investor asing mencapai Rp 8,96 triliun sejak 27 Juni hingga 12 Juli 2016.
Baca Juga
Advertisement
Total pembelian bersih oleh investor asing di pasar saham domestik sejak awal tahun hingga perdagangan kemarin telah mencapai Rp 17 triliun. Berdasarkan keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI), optimisme investor asing telah pulih setelah mencatat penjualan bersih sepanjang tahun lalu sebesar Rp 23 triliun.
Laju IHSG pun naik 11,03 persen dari awal tahun 2016 hingga perdagangan kemarin. IHSG menyentuh level 5.099,3.
Adapun sektor saham yang mencatatkan penguatan pada tahun ini antara lain sektor saham tambang naik 38,31 persen ke level 1.121,81.
Kemudian sektor saham infrastruktur, utilitas dan transportasi naik 15,33 persen ke level 1.131, dan sektor saham aneka industri mendaki 15,22 persen ke level 1.218.
Investor Asing Antisipasi Dampak Pengampunan Pajak
Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menuturkan investor asing cukup agresif masuk ke bursa saham usai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pengesahan Undang-Undang (UU) pengampunan pajak atau tax amnesty pada 28 Juni 2016.
Pelaku pasar mengharapkan kalau pasar saham akan mendapatkan efek langsung dari pengesahan pengampunan pajak itu.
"Investor asing melakukan inisiatif dulu. Terlepas dari britain exit, mereka masuk dulu," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Rabu (13/7/2016).
Alfred menuturkan, pengesahan UU pengampunan pajak membuat pelaku pasar menilai ada tambahan penerimaan pajak. Hal itu memberikan ruang fiskal Indonesia besar sehingga berdampak untuk makro ekonomi Indonesia.
Alfred mengatakan, ada pengesahan pengampunan pajak itu juga membuat pihaknya optimistis dengan target IHSG mencapai 5.400 hingga akhir tahun 2016.
"Dengan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen-5,3 persen dan faktor tax amnesty maka IHSG sentuh level 5.400," ujar dia.
Direktur PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan faktor internal dan eksternal mendukung penguatan IHSG.
Dari faktor internal, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan inflasi yang stabil serta pengesahan pengampunan pajak memberikan sentimen positif untuk IHSG. Budi menambahkan, ada kabar kepercayaan konsumen masyarakat Indonesia meningkat juga berdampak positif ke IHSG.
Budi menuturkan, pelaku pasar mengharapkan adanya pengampunan pajak membuat pengeluaran pemerintah akan lebih cepat lantaran penerimaan negara bertambah. Pemerintah juga tidak perlu menambah utang untuk membiayai infrastruktur.
"Ekonomi melambat, penerimaan pajak berkurang, dan ada tax amnesty yang disahkan pada Juni lalu membuat investor melihat ini sebagai kesempatan dan peluang Indonesia bisa lebih bagus lagi," kata Budi.
Selain itu, dari faktor eksternal, Budi menuturkan, ada rencana stimulus dari Jepang dan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve akan tetap mempertahankan suku bunga rendah juga berdampak positif untuk IHSG.
Namun Budi menilai, investor juga akan melihat keberhasilan penerapan dari tax amnesty. Bila penerapan tax amnesty sesuai harapan maka berdampak positif.
"Investor itu berdasarkan ekspektasi. Kalau ekspektasi tercapai, dan delivery bagus maka itu akan positif. Ekspektasi itu mulai dari pengeluaran pemerintah berjalan dan hingga akhir Desember banyak yang ikut maka level IHSG bisa 6.000, tetapi targetnya 5.200," kata dia. (Ahm/Ndw)
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Advertisement