Liputan6.com, London - Ferrari dan Red Bull masing-masing mengembangkan peranti keselamatan di mobil Formula 1 untuk melindungi pembalap. Uniknya, Red Bull mulai mencoba Halo bikinan Ferrari.
Halo saat ini memasuki edisi kedua dan mulai dipakai pada balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris. Perangkat ini hasil penyempurnaan Halo sebelumnya, namun masih dikeluhkan oleh Sebastian Vettel karena mengganggu visibilitas.
Advertisement
Uji coba Halo 2 ini dilakukan menyusul aeroscreen ciptaan Red Bull yang masih belum memenuhi kriteria saat tes kecelakaan oleh FIA. Kepala tim Red Bull, Christian Horner menyuarakan keprihatinan mengenai desain khusus Halo yang mereka uji.
[bacajuga:Baca Juga](2463928 25191292543770)
"Ini adalah solusi janggal terhadap suatu masalah yang kami terus berusaha untuk tangani. Saya lebih suka memiliki banyak waktu penelitian untuk melakukan pekerjaan yang benar daripada terburu-buru menggarap sesuatu yang memiliki konsekuensi," katanya sebagaimana dikutip Carscoops.
FIA bersama Komisi F1 hingga kini masih mempertimbangkan segala aspek dari aeroscreen maupun Halo sebagai peranti keselamatan. Hasil keputusan baru terlihat pada balapan musim 2017 mendatang.
Horner pun tetap menyatakan kontra terhadap Halo buatan Ferrari dan tidak mendukung pemakaian 'tameng' pelindung tersebut.
"Saya bukan penggemar fanatik Halo karena keterbatasan yang dimilikinya. Saya tentu tidak mendukungnya untuk saat ini," ucap Horner.