Natuna Bakal Jadi Lokasi Pelelangan Ikan Terbesar se-ASEAN

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli ingin membangun pelelangan ikan terbesar di Asia Tenggara.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Jul 2016, 15:22 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli ingin membangun pelelangan ikan terbesar di Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli ingin membangun pelelangan ikan terbesar di Asia Tenggara (ASEAN). Lokasi pelelangan ikan tersebut akan berada di Natuna.

Rizal mengatakan, Natuna memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Namun sampai saat ini potensi tersebut belum berkembang secara maksimal. Oleh sebab itu, perekonomian wilayah tersebut juga tak berkembang meskipun memiliki potensi besar. 

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya pun berencana untuk membangun pelelangan ikan skala besar di Natuna. Langkah tersebut sebagai salah satu jurus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Untuk menjadikan Natuna sebagai pelelangan ikan terbesar di ASEAN, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya akan membangun infrastruktur seperti pelabuhan yang memadai. Selain itu, bakal dibangun juga pendingin ikan (cool storage) skala besar. 

"Kami ingin jadi tempat pelelangan ikan besar di Asia Tenggara. Jadi orang dari Hong Kong, China, Thailand, datang ke Natuna‎," kata dia, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Rizal melanjutkan, pasokan ikan yang akan mengisi pelelangan tersebut berasal dari nelayan lokal. Rencananya, kapal nelayan yang selama ini mencari ikan di perairan Jawa akan diarahkan untuk mencari ikan di perairan Natuna, yang selama ini menjadi incaran kapal asing pencuri ikan.

Rizal melanjutkan, ada sebanyak 400 kapal nelayan dengan ukuran di atas 30 Gross Ton (GT) yang akan dipindahkan dari perairan Jawa ke Natuna. Nantinya, nelayan tersebut akan dikonsentrasikan untuk mencari ikan di Natuna.

"Banyak kapal kayu dari Banten, Muara Karang, Muara Angke, Jepara. Selama ini mereka tidak mendapat hak menangkap ikan di Natuna. Sekarang kami kasih," ungkap Rizal.

Nelayan tersebut juga akan mendapat tempat tinggal berupa rumah susun‎. Dengan langkah tersebut nelayan tidak perlu bolak balik Ke Jawa untuk pulang. Dengan beralihnya lokasi pencarian ikan, Rizal memperkirakan akan meningkatkan kapasitas tangkap ikan menjadi 40 persen kurang satu tahun.

‎"kapasitas tangkap kita hanya 9,3 persen dari kapasitas lestari. Dengan kita lakukan ini kapasitas tangkap akan naik 40 persen dalam waktu kurang dari satu tahun. Kita ingin kapal ini bukan bolak-balik, nanti disimpan di Natuna, disediakan pelabuhan buat mereka di sana. Kami juga sediakan rumah susun untuk tempat tinggal nelayan sementara," tutup Rizal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya