Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai hingga H+6 penyelenggaraan angkutan Lebaran berjalan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Namun demikian, masih ada beberapa hal yang masih menjadi catatan.
Salah satu yang menjadi catatan adalah waktu delay moda pesawat terbang. Sejak H-12 hingga H+6 tercatat tingkat on time performance maskapai mencapai 95 persen.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menyebutkan Garuda Indonesia menjadi maskapai dengan rata-rata waktu delay masih dalam tahap toleransi, yaitu antara 20-30 menit.
"Kalau yang delay yang dilaporkan ke saya ada tiga maskapai. Itu mayoritas delay di atas 2 jam. Maskapainya Lion Air, Kalstar, dan NamAir," ujar dia di Jakarta, Rabu (13/7/2016)
Dia membeberkan, terjadinya penundaan penerbangan mayoritas karena faktor operasional. Mulai dari antrean pesawat saat akan tinggal landas (take off) dan hal lain. Delay juga terjadi seiring penutupan salah satu bandara tujuan penerbangan.
Advertisement
"OTP-nya sejak operasi angkutan Lebaran dimulai hingga saat ini mencapai 95 persen. Ini angka lebih baik dari tahun lalu," kata dia.
Adapun sesuai aturan, waktu delay terbagi dalam beberapa kategori. Kemenhub memberikan waktu toleransi pesawat terbang untuk tinggal landas hingga 10 menit, sebelum baru bisa dikatakan terjadi delay. (Yas/nrm)
Baca Juga