Liputan6.com, London - Liga Inggris musim 2016/17 dipastikan bakal berjalan sengit sejak pekan pertama. Namun persaingan diyakini hanya milik tiga klub, yakni Chelsea, Manchester City, dan Manchester United (MU).
Tanpa mengesampingkan klub besar lain, seperti Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, hingga juara bertahan, Leicester City, ketiga klub di atas punya peluang lebih besar untuk juara. Apalagi dengan kehadiran tiga manajer baru, Jose Mourinho di MU, Pep Guardiola di City, dan Antonio Conte di Chelsea.
Baca Juga
Advertisement
Taktik Guardiola menjadi yang paling menarik dibahas. Kemungkinan besar manajer asal Spanyol itu menggunakan formasi 4-2-3-1 seperti yang dipakainya di Bayern Muenchen.
Namun Guardiola bukan manajer yang terpaku hanya pada satu formasi saja. Saat di Muenchen dan Barca ia juga sering memakai formasi 4-3-3. Bahkan Guardiola pernah memakai formasi 2-3-3-2 saat Muenchen mengalahkan AS Roma 7-1 dua tahun lalu.
Selain formasi, taktik tiki-taka ala Guardiola juga dinanti penggila sepak bola. Mereka bertanya-tanya apakah taktik tersebut bisa diterapkan di Liga Inggris yang terkenal keras dan mengandalkan fisik.
"Taktik yang kami gunakan sederhana saja. Saat musuh mendapat bola, ambil secepat mungkin dan saat kita mendapat bola harus bergerak secepat mungkin dan membuat peluang. Selain itu semangat tim yang terpenting," ujar Guardiola seperti dilansir laman resmi City.
Di lini belakang, Vincent Kompany bakal berpasangan John Stones yang masih dalam taraf negosiasi. Untuk lini depan, Sergio Aguero akan tetap menjadi tumpuan dengan dukungan Nolito dan Leroy Sane yang masih dikejar.
Strategi Mourinho
Sementara itu Mourinho kemungkinan besar akan tetap memakai formasi yang sama untuk diterapkan di MU, yakni 4-2-3-1. Dia menilai formasi 4-3-3 yang diterapkannya di Chelsea era pertama dan 4-4-2 ala Inter tidak sesuai lagi dengan gaya Liga Inggris sekarang.
Tak heran Mou butuh pemain yang cepat dan bisa bertahan ketika tim diserang. Itu sebabnya ia merekrut Henrikh Mkhitaryan yang lebih mobile ketimbang Juan Mata.
Sementara di sisi kanan ditempatkan Anthony Martial dan Wayne Rooney sebagai penyerang lubang. Sementara Zlatan Ibrahimovic menjadi andalan di lini depan bergantian dengan Marcus Rashford.
Advertisement
Skema bertahan Chelsea
Untuk Chelsea, Conte kemungkinan tetap memakai formasi tiga bek seperti yang diterapkannya di Juventus dan timnas Italia. Itu sebabnya ia akan mempercayakan benteng tersebut pada dua bek berpengalaman, John Terry, Gary Cahill, dan Kurt Zouma.
Meski taktik ini efektif meredam Spanyol dan Jerman di Piala Eropa 2016, bukan berarti Chelsea juga bisa sukses. Terlebih seluruh bek Chelsea terbiasa memainkan pola empat bek.
Tentu layak ditunggu persaingan tiga klub raksasa itu musim depan. Terlebih setelah Mourinho sudah melakukan perang urat saraf pekan ini. "Saya ingin memenangkan semua gelar bersama MU," ujar Mourinho.