Kapolri Tito: Santoso Tetap Diburu, Hidup atau Mati

Tito mengimbau kelompok Santoso turun gunung dan menyerah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 13 Jul 2016, 17:28 WIB
Kapolri Tito Karnavian diambil sumpahnya saat dilantik menjadi Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7). Tito Karnavian dilantik dengan Keputusan Presiden tentang pengangkatan Kapolri Nomor 48/Polri/Tahun 2016. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Tito Karnavian tidak mau ada pelaku teror di Indonesia, termasuk Santoso. Ia menegaskan operasi Tinombala memburu kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, dengan pimpinan Santoso akan terus berlanjut.

"‎Jelas, itu tetap jadi target utama kita. Perburuan ini tidak gagal karena dulu mereka melakukan inisiatif melakukan penyerangan. Sekarang ini kan sejak adanya operasi Camar, Tinombala, pengerahan pasukan, tidak ada lagi serangan ke masyarakat," kata Tito, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Tito menuturkan jumlah anggota kelompok Santoso adalah 47 orang. Hingga saat ini, sudah setengah anggota ditangkap atau menyerahkan diri, tinggal 21 orang yang masih bertahan.

"Kalau masalah penangkapan Santoso, ini masalah medan, it's a matter of time (masalah waktu) saya kira. Kita akan tetap tingkatkan operasi ini, sampai dengan selesai, baik yang bersangkutan tertangkap hidup atau mati," tegas dia.

Terhadap 21 anggota kelompok teroris Santoso yang masih bertahan, Tito mengimbau agar mereka turun gunung dan tidak berlaku nekat.

"Demi kemaslahatan umat saya kira saudara-saudara itu lebih baik turun gunung dan menghadapi proses hukum yang berlaku. Bukan menyerah, bukan. Demi kemaslahatan umat yang ada di sana," Tito menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya