Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung HM Prasetyo memberi isyarat eksekusi mati jilid III akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Ia pun memberi informasi asal negara yang akan menghadapi hukuman tersebut.
"Ada warga negara Indonesia, ada orang asing, Ada Nigeria dan Zimbabwe," ujar Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Ia menambahkan sejauh ini hanya warga asing dari dua negara tersebut yang akan dieksekusi. "Belum ada warga negara dari Eropa yang akan dieksekusi mati," kata dia.
Prasetyo mengatakan sampai saat ini pihaknya masih meneliti dengan benar apakah hak hukum seseorang sudah terpenuhi atau belum. Hal ini dikomunikasikan bersama jajarannya di internal Kejaksaan.
"Dibicarakan dengan Jampidum (Jaksa Agung Muda Pidana Umum) berapa orang yang seluruh persyaratannya dipenuhi yuridis atau teknis. Karena ada juga yang PK (peninjauan kembali) kita tunggu. Ada yang grasi. Makanya aspek yuridis harus dituntaskan dulu baru teknis nya," tegas Prasetyo.
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebelumnya menyatakan siap melaksanakan eksekusi mati jilid III. Namun, hingga saat ini belum diketahui kapan eksekusi mati itu dilaksanakan. "Soal eksekusi mati, kita sih ready to go (siap)," kata Menkumham Yasonna Laoly di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2016.
Dia mengatakan, dari Kemenkumham, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sudah siap memfasilitasi pelaksanaan eksekusi mati itu. Termasuk kesiapan fasilitas dan keamanan di lapas di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Namun, Yasonna menegaskan, seluruh proses pelaksanaan berada di tangan Kejaksaan Agung. "Tapi ini kan ditangani oleh Kejaksaan Agung. Langsung saja tanyakan kepada pihak yang lebih berwenang untuk pelaksanaannya," ujar Yasonna.
WN Nigeria dan Zimbabwe Masuk Daftar Eksekusi Mati Jilid III
Sampai saat ini Kejaksaan masih meneliti dengan benar apakah hak hukum seseorang sudah terpenuhi atau belum.
diperbarui 13 Jul 2016, 23:06 WIBJaksa Agung HM Prasetyo mendengarkan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/6/2016). Raker tersebut membahas APBN-P Kejagung Tahun 2016. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil MotoGP Solidaritas 2024: Kejutan, Takaaki Nakagami Kuasai FP1
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Garuda Indonesia Lulusan Akademi Angkatan Udara
Sempat Tertahan dan Terjebak, Wisatawan Asing Berhasil Dievakuasi dari Labuan Bajo
Dukung Tim Futsal Favorit dan Nikmati Konser Bertabur Bintang di Grand Final ANC 2024
Cara Menghilangkan Bau Bangkai Tikus, Dijamin Ampuh dan Efektif
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Laga Kandang Sangat Krusial
Cara Menghaluskan Suara Mesin Motor Matic: Panduan Lengkap untuk Pengendara
Desain Jersey Timnas Indonesia Mengandung Doa Kemenangan Lawan Jepang di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
VIDEO: Cak Imin Besuk Pasien Judi Online di RSCM
Bukan Cuma Jaga Berat Badan Ideal, Memperhatikan Asupan Nutrisi Penting untuk Kesehatan Pria
Hilirisasi 26 Komoditas, Prabowo Bilang Indonesia Butuh Investasi USD 600 Miliar
BFI Finance Pangkas 1.018 Karyawan dan Tutup Puluhan Cabang