Liputan6.com, Medan - Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin puting beliung melanda Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Rabu dinihari, 13 Juli 2016. Akibatnya, sekitar 500 rumah warga rusak.
Angin kencang juga menumbangkan pohon-pohon tua yang berada di pekarangan rumah warga maupun di pinggir jalan. Pohon-pohon itu menimpa tiang dan kabel listrik rumah warga.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Binjai M Yusrizal menyebutkan 71 rumah rusak di Kelurahan Sukaramai, Sukamaju 106 rumah, Limau Sundai 102 rumah, dan Payaroba 14 rumah.
Lalu, Limau Mungkur 84 rumah dan di Bandar Sinembah terdapat 84 rumah. Sementara di Kabupaten Langkat, sedikitnya 124 rumah rusak akibat puting beliung.
Semua rumah tersebut saat ini sedang dalam perbaikan agar bisa kembali ditempati masyarakat.
"Saat ini, anggota BPBD masih berada di lokasi kejadian untuk mencari informasi rumah yang rusak lainnya," kata Yusrizal di Binjai, Sumut.
Baca Juga
Advertisement
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di Binjai untuk terus mewaspadai cuaca ekstrem yang beberapa hari ini telah melanda Kota Binjai.
"Saya harap, masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di dalam rumah, apabila hujan deras disertai angin kencang melanda. Ini agar tidak ada korban jiwa," kata Yusrizal.
Selain merusak rumah, angin puting beliung juga merusak pusat jajanan Pujasera Kota Binjai. Tenda dan steling pedagang dirusak angin puting beliung.
"Pujasera juga tidak luput dari bencana puting beliung. Saat ini semua masih dalam tahap perbaikan," ucap Yusrizal.