Liputan6.com, Jakarta - Apa yang kamu lakukan jika ada seekor binatang buas ada di kediamanmu? Pastinya kamu akan kaget, panik, takut dan bingung kan apa yang harus kamu lakukan.
Namun apa jadinya jika ada seekor singa memiliki sikap manis. Tentu jadi tak seperti binatang buas lainnya yang menyeramkan. Hal tersebut bisa kamu temukan di kediaman sebuah keluarga di AS ini.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir elitereaders, Kamis (14/7/2016), kisahnya bermula ketika beberapa tahun lalu pasangan suami istri membeli seekor anak singa untuk kedua anak mereka. Mereka tertarik membeli karena sebelumnya menyaksikan Disney "The Lion King" dan berpikir jika mempunyai singa akan menjadi peliharaan yang lucu.
Singa yang diberi nama Lambert ini akhirnya tumbuh lebih cepat dari prediksi mereka. Karena cemas dengan naluri liarnya, pasangan ini akhirnya memutuskan untuk melaporkan keberadaan Lambert ke Global Federation of Animal Sanctuaries.
Lambert akhirnya dibawa ke In-Sync Exotic Wildlife Rescue dan Educational Center di Texas. Meski di sana ia menjadi raja binatang, sayangnya ia memiliki sifat-sifat yang tak seharusnya dimiliki binatang buas.
Anehnya Lambert menolak untuk berpisah dengan selimut merah yang selalu menemaninya sejak kecil, karena tanpa selimutnya itu ia tak akan pernah bisa tidur.
Awalnya ia marah dan cemas berada di kandang barunya, karena ia terbiasa tidur di tempat tidur yang nyaman. Kemudian pendiri pusat penyelamatan, Vicky Keahey membiarkan selimut merahnya selalu ada di kandangnya.
Kini Lambert tengah diajarkan untuk kembali ke habitatnya, dengan berada di alam liar dan belajar untuk memakan daging mentah.
Tampaknya hal ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tak menjadikan binatang buas sebagai hewan peliharaan, karena sifat asli mereka akan berubah jika mengikuti pola yang diterapkan manusia untuk binatang peliharaan di rumah.
(ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
