Menerka Formasi 4 Klub Unggulan Liga Inggris

Persaingan Liga Inggris bukan hanya milik MU, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea lagi.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 14 Jul 2016, 20:30 WIB
Infografis kemungkinan formasi (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, London - Persaingan Liga Inggris bukan hanya milik big four atau empat klub raksasa, MU, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea lagi sejak beberapa musim terakhir. Tiap pekan selalu ada hasil yang mengejutkan diantara semua klub yang bertanding.

Puncaknya terjadi pada musim lalu ketika Leicester City akhirnya menjadi juara. Padahal klub berjuluk The Foxes itu hanya punya target lolos dari ancaman degradasi.

Untuk musim depan banyak yang menilai persaingan hanya milik tiga klub. Yakni Manchester United (MU), Chelsea, dan Manchester City. Kualitas pemain dan manajer ketiga klub itu dianggap melebihi kandidat lainnya.

Foto dok. Liputan6.com


Namun bukan berarti peluang juara tertutup bagi klub lain. Setidaknya ada empat klub lain yang juga punya peluang besar untuk menjadi kampiun yakni Arsenal, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan juara bertahan Leicester.


Arsenal

Arsenal merupakan runner up Liga Inggris musim lalu. Meski tanpa banyak berbelanja pemain, namun The Gunners sukses membuktikan kesolidannya hingga penghujung musim.

Musim ini tradisi irit belanja pemain tampaknya bakal berlanjut. Hal itu sudah dicanangkan oleh manajer Arsene Wenger beberapa waktu lalu. "Kami kehilangan tiga pemain yakni Mikel Arteta, Tomas Rosicky, dan Mathieu Flamini. Dan kami baru mendapat satu orang pengganti yakni Xhaka," kata Wenger seperti dilansir ESPN.

Foto dok. Liputan6.com


"Jadi kami akan membeli satu gelandang lagi dan dua pemain di posisi lainnya. Tiga orang adalah maksimal karena kami tidak ingin mengganggu stabilitas tim," ujar Wenger.

Musim depan formasi sama kemungkinan besar akan dipakai Wenger yakni 4-2-3-1. Permainan sepak bola atraktif dan menyerang juga bakal menjadi sistem pakem meski terkadang berakibat minor.

Untuk posisi belakang, Wenger kemungkinan akan tetap memakai starter yang sama. Sementara di lini tengah, rekrutan baru Granit Xhaka akan mendampingi Santi Cazorla. Perubahan mungkin terjadi di lini depan karena Arsenal masih memburu Gonzalo Higuain dan Julian Draxler.


Liverpool

Sementara calon juara lainnya adalah Liverpool. Persiapan yang lebih matang membuat Jurgen Klopp optimistis bisa bersaing di papan atas.

Sejumlah pemain sudah dibeli meski bursa transfer baru dibuka seperti Joel Matip, Loris Karius, dan Sadio Mane. Ketiganya diprediksi langsung menjadi pemain inti termasuk Sane yang dibeli dengan harga 34 juta pounds.

"Tugas saya adalah membuat tim ini lebih baik lagi. Selain itu saya ingin membuat suporter bahagia dan bangga mendukung Liverpool," kata Klopp.

Foto dok. Liputan6.com



Tottenham

Peringkat ketiga musim lalu, Tottenham Hotspur juga antusias menyambut musim baru. Mereka tidak ingin terpeleset lagi mengejar gelar juara yang nyaris diraih musim lalu.

Spurs langsung mendatangkan dua pemain baru sejauh ini. Yakni Victor Wanyama dengan harga 11 juta pounds, dan Vincent Janssen dengan harga 17 juta pounds.

Manajer Mauricio Pochettino percaya beberapa pemain baru bakal meningkatkan kemampuan tim di lapangan. "Janssen merupakan sosok pemain yang kami butuhkan. Saya yakin dia akan langsung menyatu dengan tim," ujar manajer asal Argentina tersebut.

Foto dok. Liputan6.com


Selain itu Spurs juga masih punya pemain-pemain muda seperti Delle Alli, Eric Dier, dan Harry Kane yang semakin matang. Lini belakang mereka juga penuh pemain pengalaman dan dipimpin kiper Hugo Lloris.


Leicester City

Bicara kandidat juara, tentu sangat salah jika melupakan Leicester City. Sebagai juara bertahan, tentu The Foxes tak ingin disebut sebagai klub yang menang karena keberuntungan semata.

Itu sebabnya mereka mati-matian mempertahankan skuat musim lalu dan membeli pemain baru. Bahkan Leicester baru saja memecahkan rekor transfer klub untuk membeli Ahmed Musa.

Foto dok. Liputan6.com


Jika seluruh pemain inti musim lalu sukses dipertahankan, bukan tak mungkin Leicester menjadi kuda hitam untuk musim depan. Kekompakan dan konsistensi yang ditunjukkan anak asuh Claudio Ranieri bakal menjadi modal berharga bersaing musim 2016/17.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya