Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mendesak Menteri Kesehatan Nila F Moeloek untuk menjelaskan 37 rumah sakit yang memanfaatkan vaksin palsu.
"Pada rapat kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan, Rabu (13/7) kemarin, Menteri Kesehatan cuma menyebut inisial 37 RS. Kalau cuma inisial saja tidak jelas dan bisa saja ada rumah sakit yang namanya sama," kata Saleh Partaonan Daulay, di gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, seperti dikutip dari Antara Kamis.
Advertisement
Komisi IX DPR RI menjadwalkan memanggil kembali Menteri Kesehatan dan empat lembaga terkait untuk melanjutkan pembahasan soal vaksin palsu itu. Keempat lembaga terkait tersebut adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Bareskrim Polri, Biofarma, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk lebih memperjelas duduk persoalan produksi, distribusi, dan pemanfaatan vaksin palsu.
Menurut Saleh, pada rapat kerja hari ini, anggota Komisi IX akan mendesak Menkes untuk menyebut nama rumah sakit secara lengkap. "Jika pertimbangannya untuk melindungi nama-nama rumah sakit besar agar tidak tercoreng, maka hendaknya sebutkan saja oknum-oknum yang diduga terlibat," katanya lagi.
Saleh berharap, rapat kerja yang juga dihadiri empat lembaga terkait dapat menjadi kroscek atas jawaban Menkes sehari sebelumnya. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, beberapa poin lain yang akan menjadi fokus pendalaman pada rapat kerja hari ini, antara lain soal pengawasan, anggaran, dan aturan perundangan.