Liputan6.com, Seoul - Serikat pekerja Hyundai Motor di Korea Selatan akan melakukan mogok kerja. Mogok ini telah lima tahun berturut-turut dilaksanakan. Khusus tahun ini, mogok digelar karena tidak ada kata sepakat soal besaran upah baru.
Dilaporkan Reuters, negosiator serikat, Park You-ki, mengatakan mogok akan digelar secara parsial selama empat hari di pekan depan. Mogok dilakukan setelah mendapat persetujuan 77 persen dari sekira 48 ribu anggota serikat.
"Dukungan luar biasa adalah hasil alami dari kemarahan 48 ribu anggota serikat kami," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Adapun tuntutan serikat tahun adalah kenaikan upah pokok sebesar 7,2 persen serta insentif 30 persen dari total laba bersih perusahaan tahun lalu.
Pemogokan ini diprediksi dapat mengganggu penjualan mobil seperti Sport Utility Vehicle (SUV) Tucson. Apalagi sampai saat ini saham Hyundai turun 3,0 pesen. Sementara pasar otomotif Korea secara umum juga sedang turun.
"Pemogokan ini merupakan acara tahunan serikat pekerja Hyundai Motor. Tapi untuk tahun ini akan berimbas pada terbebaninya sentimen investor," ujar Eim Eun-Young, analis industri otomotif dari Samsung Securities.
Menanggapi hal ini, salah satu manajemen Hyundai Motor mengatakan mereka akan mengusahakan masalah selesai dengan jalan dialog. "Serikat akan bekerja sama untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin melalui dialog yang wajar," ujarnya.
Di lain kesempatan, negosiasi soal upah juga gagal mencapai kata sepakat di Kia Motors, perusahaan yang berada di satu payung dengan Hyundai. Serikat pekerjanya juga menggelar pemungutan suara demi memutuskan melakukan mogok.