Cerita Mantan Pemain MU, Ferguson Baku Hantam dengan Polisi Turki

Selain melengkapi diri dengan tongkat, Polisi juga menurunkan anjing penjaga menghalau aksi massa.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 14 Jul 2016, 19:50 WIB
Steve Bruce (AFP)

Liputan6.com, Manchester - Mantan pemain Manchester United, Steve Bruce mengenang kisah heroik Sir Alex Ferguson melindungi pemain dari tindak kekerasan. Insiden tersebut terjadi di Turki ketika MU menghadapi Galatasaray pada 1993 di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul.

Kejadian bermula ketika pemain MU yang terkenal tempramental, Eric Cantona mendapat intimidasi dari kepolisian setempat. Dalam pertandingan itu, wasit mengusir Eric karena memancing keributan dengan pendukung tuan rumah. Selain melengkapi diri dengan tongkat, Polisi juga menurunkan anjing penjaga menghalau aksi massa.

Pertandingan di leg 2 putaran kedua Liga Champions itu berakhir imbang 0-0. Hasil itu membuat MU tersingkir dari gelaran Liga Champions di 1993/94 setelah kalah gol tandang. Pada pertemuan pertama MU bermain imbang 3-3 di Old Trafford.

"Eric Cantona diusir setelah peluit. Stadion berubah menjadi gelap dan suram. Ratusan anjing rottweilers besar menggonggong dan berusaha lari dari ikatan. Eric mendapat satu pukulan namun dia berhasil membalasnya.” kenang Steve Bruce sebagaimana dilansir dari Metro.co.uk.

Eric Cantona diamankan Polisi Turki

Bryan Robson kemudian berusaha menyelamatkan rekan satu timnya itu. Namun, Robson kalah jumlah dengan Polisi. Dia akhirnya balik diserang Polisi Turki. Kapten Timnas Inggris tersebut berada di dalam kepungan pihak keamanan. Para pemain MU, termasuk Bruce coba mengeluarkan Robson dari kerumunan.

Bryan Robson

"Sekarang, kami semua babak belur. Dia berusaha memukul. Tapi mereka berhasil menangkap siku Robson, dia mengalami luka robek di lengan dan bersimbah darah. Kemudian dia berteriak, dan seseorang Turki dengan sepatu besar menendangnya," sambung Bruce.


Pemain Dalam Bahaya

Melihat pemain dalam bahaya, membuat Ferguson melepaskan jaket lalu melompat. Pelatih asal Skotlandia ini berlari untuk menyelematkan Robson. Padahal, usia Ferguson ketika itu tidak lagi muda."Mungkin sekitar 50 tahun," ucap Bruce.

Sir Alex Ferguson

Ferguson berhasil menggiring pemain masuk ke ruang ganti dengan muka berantakan dan rambut acak-acakan. Dasi sang manajer bahkan tersangkut di kuping. Lantas, dia bertanya kepada para pemain."Apakah kalian pernah berkelahi? Apakah ada anggota tim saya yang pernah berkelahi?,” tanya Ferguson. Pemain kemudian menjawab, "Tidak ada." 

Bruce masih mengingat, Ferguson mengaku berkelahi dengan Polisi Turki untuk menyelamatkan pemain."Dengan pintu tertutup di belakang, kami pemain saling memandang dan dia berkata 'saya melakukannya'."

Mantan pelatih Sunderland itu menambahkan, Ferguson mengajarkan pada pemain untuk tidak menyerah sebelum pertandingan berakhir."Ini bukan pembinaan, tapi latihan. Kebetulan, MU juga selalu mencetak gol di menit akhir pertandingan. Dia menanamkan keyakinan, timnya harus menang dan menciptakan rasa tidak terkalahkan. Ferguson seorang jenius."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya