Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik sebanyak 2 persen pada Kamis, karena pedagang menutup posisi short sehari setelah minyak mentah berjangka terpukul oleh permintaan AS yang lemah untuk bahan bakar selama musim panas.
Harga mintyak acuan Brent dan minyak AS West Texas Intermeddiate anjlok 4 persen pada Rabu kemarin karena data cadangan AS meningkatkan kekhawatiran pasokan minyak global yang berlebih.
Advertisement
Minyak juga naik pada Kamis dibantu oleh pelemahan dolar terhadap kenaikan pound setelah Bank of England dengan mengejutkan mengambil keputusan untuk tidak memangkas suku bunga.
Melemahnya dolar cenderung membuat dolar yang melemah lebih menarik dibanding dengan mata uang lainnya. Bank sentral Inggris secara luas diharapkan untuk memudahkan setelah orang Inggris bulan lalu meninggalkan Uni Eropa menyebabkan gejolak pasar.
Dilansir dari CNBC, jumat (15/7/2016), harga minyak Brent naik 2 persen atau 94 sen ke le el US$ 47,2 per barel setelah sempat menyentuh level tertinggi US$ 47,47.
Sementara harga minyak mentah AS West Texas Intermediate naik 94 sen atau 2 persen ke level US$ 45,68 setelah naik tinggi di level US$ 45,8 di sesi awal.