Liputan6.com, Manchester - Bagi Paul Pogba, Manchester United sudah seperti keluarga pertamanya. Namun, gelandang Juventus itu masih ragu menerima panggilan pelatih Jose Mourinho untuk kembali Old Trafford di musim panas 2016.
Dalam beberapa bulan terakhir, bursa transfer diramaikan dengan isu ketertarikan Mourinho untuk memulangkan Pogba ke Old Trafford di musim panas ini. Mourinho menjadikan Pogba sebagai calon rekrutan besarnya sebagai pelatih MU.
Baca Juga
Advertisement
Sejauh ini, sudah tiga pemain yang didaratkan Mourinho seusai menjadi pelatih Setan Merah. Ia merekrut Eric Bailly dari Villarreal, Henrikh Mkhitaryan dari Borussia Dortmund, dan Zlatan Ibrahimovic dari Paris Saint-Germain dengan status bebas transfer. Namun, ketiga pemain itu belum membuat Mourinho puas dengan kualitas skuat MU.
Pogba pun diyakini menjadi potongan terakhir dari sebuah 'puzzle' yang disusun Mourinho di MU. Itu karena Pogba memiliki kemampuan yang nyaris sempurna sebagai gelandang jangkar. Hal itu sudah dibuktikan sejak ia meninggalkan MU di musim panas 2012 untuk merapat ke Juventus.
Sayang, saat itu hubungan Pogba dan MU berakhir dengan dengan tragis. Sir Alex Ferguson seakan memberikan 'hukuman' kepada Pogba karena menolak perpanjangan kontrak. Pogba tak diizinkan pergi, tapi juga tak dimainkan sebagai pemain utama. Sepanjang musim 2011/2012, Pogba hanya tampil dalam tujuh laga.
Meski begitu, Pogba tak merasa sakit hati dengan perlakuan The Red Devils. Bahkan, ia menyebut MU sebagai keluarga pertamanya. Ia sendiri datang ke MU setelah penampilan apiknya bersama tim junior Le Havre pada 2007-2009.
Sanjung Madrid
"Itu (MU) adalah keluarga pertama saya," kata Pogba dalam sebuah wawancara dengan ESPN di Spanyol.
Ketika ditanya apa keputusan yang akan diambil jika Mourinho memanggilnya, Pogba menjawab, "Jawaban saya... saya tidak tahu. Mari kita lihat saja. Untuk saat ini, saya senang di sini (Juve). Tapi, saya tak tahu ke mana saya akan pergi."
Bersama Juve, kemampuan dan kepercayaan diri pemain berusia 23 tahun itu meningkat tajam. Ia memenangi empat gelar Serie A, dua Coppa Italia, dua Piala Super Italia, dan sekali ke final Liga Champions. Kontribusi Pogba di balik sukses itu terbilang besar. Tampil dalam 178 laga, Pogba mengoleksi 34 gol dan 43 assist.
Si Nyonya Tua sendiri tampaknya tak berniat untuk mempertahankan Pogba. Mereka lebih memilih untuk menjual Pogba dan menghasilkan banyak uang untuk membeli pemain baru. Itu adalah tipikal klub-klub Italia saat ini.
"Juve adalah tim saya, keluarga saya, itu tempat di mana saya bermain. Saya sangat nyaman di sini. Saya senang bisa bermain dan itu sesuatu yang saya inginkan sejak kecil," tutur Pogba.
Lalu, ia juga menjawab mengenai kemungkinan Real Madrid merekrutnya. "Mereka memenangi Liga Champions musim lalu. Mereka adalah klub besar."
Advertisement