Liputan6.com, Nice - Prancis kembali diserang teror. Kali ini serangan yang terjadi di Kota Nice menewaskan sekitar 80 orang. Sebanyak 18 orang di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.
Sesaat usai kejadian, KJRI Marseille, Prancis bergerak cepat menghubungi Otoritas setempat demi mengetahui apakah ada WNI yang jadi korban.
Advertisement
"Sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang jadi korban," sebut Keterangan Tertulis Kementerian Luar Negeri kepada Liputan6.com, Jumat (16/7/2016).
Teror itu terjadi di tengah perayaan Hari Bastille di selatan Prancis pada Kamis, 14 Juli 2016. Bukan bom yang mengguncang keamanan Kota Nice, melainkan sebuah truk besar atau lori yang diduga kuat sengaja ditabrakkan ke arah kerumunan.
Salah satu foto yang beredar di Twitter menunjukkan kondisi mengenaskan puluhan manusia yang terbaring di jalanan.
Pascakejadian, pihak berwenang meminta warga untuk tetap berada di dalam rumah. Insiden tersebut dinyatakan sebagai 'penyerangan'.
Presiden Prancis Francois Hollande yang sedang melakukan kunjungan pribadi di Avignon bergegas kembali ke Paris untuk menggelar pertemuan darurat.
"Serangan truk adalah aksi terorisme," ujar Hollande seperti dikutip dari CNN.