Saksi Teror Truk Maut Prancis: Seperti Adegan Perang...

Perayaan Bastille Day yang seharusnya berlangsung meriah di seantero Prancis ternoda oleh aksi teror.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Jul 2016, 11:26 WIB
Sejumlah jasad korban serangan teror truk terbaring dengan tertutupi kain di jalanan Nice, Prancis, Kamis (14/7). Setidaknya 60 orang tewas saat sebuah truk menabrak kerumunan ramai yang merayakan libur nasional Bastille Day. (REUTERS/Eric Gaillard)

Liputan6.com, Paris - Seorang fotografer Prancis yang menjadi saksi dalam serangan truk maut di Nice, Prancis, Antoine Chauve menggambarkan peristiwa itu sangat mengerikan. Ia pun menceritakan apa yang dialaminya.

"Rasanya seperti sebuah adegan perang. Sangat mengerikan," ujar Chauve seperti dikutip Time, Jumat (15/7/2016).

"Istri dan salah satu putraku pergi melihat pesta kembang api di Pantai Neptunus yang berada di seberang Hotel Le Negresco. Ketika pertunjukan berakhir, dia mendengar orang-orang berteriak. Mereka berlarian ke berbagai arah. Lalu istriku menyeberang jalan dan beberapa detik kemudian, truk meluncur ke arah kerumunan," jelas fotografer itu.

Istri dan anak laki-laki Chauve selamat dan bergegas kembali pulang ke apartemen mereka. Namun Chauve hanya singgah sebentar di kediamannya untuk mengambil kamera, ia memutuskan kembali ke lokasi kejadian untuk mengabadikan momen horor tersebut.

"Sangat mengerikan. Jenazah tergeletak di jalan. Sejumlah orang berusaha menyelamatkan nyawa teman-teman mereka, beberapa berteriak memanggil ambulans juga polisi. Semakin saya berjalan menuju Place Massena, semakin banyak saya melihat korban tewas," imbuh Chauve.

Perayaan Bastille Day yang seharusnya berlangsung meriah di seantero Prancis ternoda oleh aksi teror, ketika sebuah truk besar atau lori sengaja menabrak kerumunan warga. Sang pelaku penyerangan yang juga sopir truk bermuatan senjata dan granat itu berhasil dilumpuhkan timah panas polisi.

Identitas pelaku ditemukan di lokasi kejadian. Ia berusia 31 tahun dan memiliki warga kenegaraan ganda, Prancis dan Tunisia. Namun informasi tersebut belum dikonfirmasi pihak berwenang terkait.

Kabar terakhir menyebut 80 orang tewas di mana beberapa di antaranya merupakan anak-anak. Sementara itu, 18 orang kritis dan seratusan orang dilaporkan terluka akibat insiden itu.

Insiden ini terjadi di tengah kemeriahan pesta Bastile Day di Promenade des Anglais yang membentang di sepanjang Laut Mediterania. Beragam atraksi seperti pesta kembang api populer bagi warga lokal dan turis asing.

Foto dok. Liputan6.com

* Perayaan ini digelar sesaat sebelum tragedi truk menyerang di Prancis. Seperti apa? Selengkapnya klik di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya