Liputan6.com, Jakarta - Reformasi birokrasi Polri merupakan salah satu hal yang harus dibenahi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Tapi, reformasi birokrasi tidak dilakukan tanpa kejujuran dan transparansi.
Mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas menilai, kejujuran yang sudah ditunjukkan pada awal kepemimpinan adalah soal masih banyaknya polisi yang bersikap hedonis dan pragmatis. Kejujuran itu harus dilanjutkan dengan transparansi terkait penanggulangan terorisme.
"Nah sekarang mudah-mudahan Pak Kapolri tidak butuh waktu lama untuk melakukan evaluasi terhadap manajemen yang terkait dengan korlantas, pertama. Kedua, manajemen yang terkait dengan proses balik nama pembelian motor-motor," kata Busyro di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (15/7/2016).
"Itu kan sekarang langsung on the road kan, itu kan ada keterlibatan kepolisian juga. Itu supaya dibuka sistem dan diperbaiki supaya transparan. Kerja sama dengan KPK karena KPK sudah punya kajian," lanjut dia.
Busyro mengatakan, setelah pengungkapan korupsi di Korlantas Polri oleh KPK, belum ada perbaikan signifikan dari sistem yang ada saat ini. Itulah yang harus diperbaiki oleh Tito.
"Saya rasanya belum di Korlantas itu. Kalau itu, betul belum ada dilakukan perbaikan sistem tentang manajemen Korlantas, saya enggak tahu, ini agenda Kapolri yang baru," ujar Busyro.
"Ya nyatanya Korlantas sudah terbukti. Bukan potensi lagi. Korlantas sudah menelan korban karena manajemennya tertutup, korbannya komandan Korlantas, Pak Djoko (Djoko Susilo)," imbuh Ketua PP Muhammdiyah bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik.
Menurut Busyro, polisi bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperbaiki hal ini. Polri tak bisa sendirian dalam menata kembali manajemen Korlantas yang dinilai masih berpotensi tidak transparan.
"Jangan sendirian nanti kena fitnah Polri. Kan kasihan. Kita kan sayang pada Polri. Mudah-mudahan mau disayangi. Mau disayangi itu mau menerima kritik," pungkas Busyro.
Eks Pimpinan KPK Minta Tito Segera Evaluasi Korlantas Polri
Busyro menilai, setelah pengungkapan korupsi di Korlantas Polri oleh KPK, belum ada perbaikan signifikan dari sistem yang ada saat ini.
diperbarui 15 Jul 2016, 18:04 WIBKapolri yang baru Tito Karnavian memberikan senyum sebelum pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7). Tito Karnavian resmi menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
H-1 Libur Nataru, Lalu Lintas Meningkat di Gerbang Tol Trans Jawa
Dapat Tawaran Boyong Christopher Nkunku dari Chelsea, Barcelona Mau Tampung?
Kiprah Berau Coal Ikut Terlibat Bantu Korban Bencana Alam di Sukabumi
Ratusan Penumpang Tertahan di Kuala Tungkal Akibat Kapal Rusak, KPLP Tanjung Uban Kerahkan KN Sarotama
Benarkah Uang Suami Sepenuhnya Milik Istri? Begini Pandangan Islam
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Anom Dwijo Kangko Sukses Meriahkan HUT ke-129 BRI
Wapres Gibran Sapa Jemaat Natal di GBI Solo, Sampaikan Pesan soal Toleransi
Adu Bucin Song Joong Ki versus Hyun Bin, Keluarga Jadi Prioritas Pertama
100 Kata-Kata Cinta Bulshit Bahasa Inggris dan Artinya, Ungkapan Penuh Sindiran
Detik-Detik Kakek 80 Tahun Meninggal dalam KM Gregorius
Rifqi Tersingkir, Wakil Indonesia Habis di Men's World Tennis Championship 2024 Seri Kedua
222 Kata yang Berakhiran IK untuk Referensi Menulis dan Berbahasa