Bromo Masih Erupsi, Warga Tengger Tetap Gelar Perayaan Kasada

10 Penerbangan ke Bandara Malang dan dari Malang tidak dapat beroperasi.

oleh Muhammad AliSwitzy Sabandar diperbarui 16 Jul 2016, 14:39 WIB
Semburan abu vulkanis Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (13/7). PVMBG menetapkan status Gunung Bromo masih berada pada level Waspada sehingga pengunjung tidak dibolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif. (BAY Ismoyo/AFP)
Semburan abu vulkanis Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (13/7). PVMBG menetapkan status Gunung Bromo masih berada pada level Waspada sehingga pengunjung tidak dibolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif. (BAY Ismoyo/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Penutupan Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, Jawa Timur, diperpanjang hingga Minggu 17 Juli 2016 pukul 09.00 WIB. Ini menyusul aktivitas Gunung Bromo yang masih mengeluarkan abu vulkanik.

Dengan demikian, 10 penerbangan ke Bandara Malang dan dari Malang tidak dapat beroperasi.

"Adanya angin ke arah barat daya hingga ke utara menyebabkan sebaran abu vulkanik Gunung Bromo menyebar ke arah Malang. Ini berisiko tinggi untuk keselamatan penerbangan sipil," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).

Berdasarkan pengamatan PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Bromo pada pagi tadi terlihat asap kawah putih, kelabu, kecoklatan, sedang-tebal. Tekanan lemah-kuat, dan tinggi asap berkisar 200-900 meter dari puncak kawah ke arah barat daya-utara.

"Terdengar suara gemuruh lemah-kuat. Teramati sinar api. Tremor menerus dengan amplitudo maksimum dominan 2 mm," ujar dia.

Sutopo menegaskan, status Gunung Bromo masih tetap Waspada (level II). Ini lantaran aktivitas vulkanik yang masih labil diperkirakan akan terus terjadi erupsi dalam beberapa hari ke depan.

"Dalam status Waspada masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah Gunung Bromo," ujar dia.

Namun demikian, masyarakat Tengger di sekitar Gunung Bromo tetap akan melakukan perayaan Kasada. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Probolinggo, puncak upacara Ritual Yadnya Kasada Bromo 2016 jatuh pada 20 Juli–21 Juli 2016.

Untuk itu, PVMBG dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan Pemangku kepentingan memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1.Warga masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan/pendaki/turis tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo, dengan memberikan rambu-rambu larangan bagi yang tidak punya kepentingan dengan ritual Kasada. Imbauan keras juga disampaikan agar tidak mendekat ke kawah gunung.

2. Mempertimbangkan kearifan lokal dan kesepakatan dari para pemangku kepentingan bahwa khusus untuk acara ritual ada perlakuan khusus dengan melihat faktor keamanan, yang tetap memperhatikan rekomendasi dari pemerintah (PVMBG).

3. Kegiatan lontar persembahan telah dilakukan koordinasi oleh ketua adat Desa Wonokitri dan Desa Ngadisari, dan hanya orang tertentu saja yang akan melakukan pelontaran persembahan.

4. Wisatawan hanya diperbolehkan hingga batas/patok yang telah dibuat TNBTS.

5. Beberapa opsi akan dilakukan dalam pengamanan wisatawan, seperti memberlakukan pintu pengawasan masuk lautan pasir di ujung aspal baik dari Probolinggo maupun Pasuruan.

6. Melakukan pengamanan 24 jam patroli di lautan pasir sebelum diadakannya ritual.

7. BPBD mempersiapkan kebutuhan sesuai dengan tupoksi seperti pembagian masker sudah disiapkan di Desa Wonokitri.

8. BPBD hanya diperbantukan oleh panitia lokal dengan posisi di Desa Wonokitri.

9. BPBD telah memasang imbauan untuk wisatawan yang diletakkan di lapangan Pendopo Agung agar wisatawan mengetahui rekomendasi jarak aman dari PVMBG.

10. Mengharapkan semua pihak untuk saling memperhatikan keselamatan diri dengan merujuk rekomendasi PVMBG.

Bandara Tutup, Arus Balik Terganggu

Sehari sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menilai penutupan Bandara Abdul Rachman Sale, Malang, karena dampak abu vulkanik Gunung Bromo mengganggu arus balik.

"Penerbangan dialihkan ke Surabaya dan pasti mengganggu arus balik, terutama yang dari dan ke Malang," ucap Menhub, Jumat, 15 Juli 2016.

Menurut dia, jika abu vulkanik sudah mencapai bandara, maka bandara tidak boleh beroperasi untuk sementara waktu. Sampai saat ini bandara masih ditutup dan dievaluasi setiap hari pascasubuh.

Ia menyebutkan ada belasan penerbangan setiap hari yang melalui bandara tersebut. Semenjak ditutup, imbuh Jonan, pihak maskapai bekerja sama dengan bandara dan Dinas Perhubungan setempat menyediakan kendaraan untuk penumpang menuju Bandara Juanda, Surabaya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya