Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi resmi gim Pokemon Go memang baru melenggang di tujuh negara, yakni Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Inggris, Italia, Spanyol, dan Portugal.
Namun, ribuan atau mungkin jutaan gamer di seluruh dunia telah bisa memainkan gim menangkap monster pokemon itu dengan bantuan file mentah aplikasi Pokemon Go berformat APK (application package file).
Dengan memasang aplikasi dari file APK, artinya cukup banyak gamer di dunia yang memainkan gim Pokemon Go secara tidak resmi. Pihak Nintendo pun tak terlalu senang akan hal tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Seperti Tekno Liputan6.com kutip dari Ubergizmo, Sabtu (16/7/2016), laporan dari Torrent Freak mengungkapkan bahwa Nintendo bakal menindak aplikasi 'bajakan' ini.
Tak jelas bagaimana Nintendo bakal melakukan pembersihan yang dimaksud. Namun, Ubergizmo menyebut, lantaran aplikasi 'bajakan' ini telah beredar di internet, salinan aplikasi tersebut sudah pasti menyebar luas ke tempat lain.
Similiar Web mengklaim bahwa 6,8 persen dari seluruh perangkat Android di Kanada dan Belanda telah terpasang gim Pokemon Go. Padahal, di kedua negara ini Nintendo belum meluncurkan Pokemon Go. Artinya, yang beredar adalah aplikasi tak resminya.
Sementara itu, situs Torrent seperti The Pirate Bay mendaftar, ada puluhan salinan APK yang beredar di internet. Meski begitu, APK ilegal tersebut belum tentu aman, sebab dilaporkan bahwa beberapa hacker mungkin saja mencoba menyembunyikan malware di file APK Pokemon Go yang kemudian diunduh dan dipasang di perangkat.
Oleh karenanya, akan sangat baik jika Nintendo segera merilis gim resmi secepatnya.
(Tin/Cas)