Liputan6.com, Jakarta - Ismiyati (58) terlihat lalu lalang sedari pagi hingga malam di area RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Sabtu 16 Juli kemarin. Ia mempertanyakan nasib kesehatan cucunya yang baru saja divaksin Juni lalu oleh dokter Indra, tersangka kasus pemberi vaksin palsu kepada balita pasien RS Harapan Bunda.
Jelang malam hari, Ismiyati mengaku ditelepon petugas Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyampaikan kabar buruk. Benar saja, cucunya yang bernama Alfa Rizky Xavier Prayogo terpapar vaksin palsu.
"Sudah terima telepon dari Satgas Kemeskes, bahwa cucu saya positif terpapar vaksin palsu," kata warga Cibubur, Jakarta Timur ini kepada Liputan6.com di RS Harapan Bunda Jakarta Timur, Sabtu 16 Juli 2016.
"Kira-kira kata-katanya begini 'Ibu, ini putra ibu sudah positif tersuntikan vaksin palsu. Jadi ibu tanggal 18 Juli datang ke RS Harapan Bunda untuk divaksin ulang. Dan ibu bisa bertanya di sana sejelas-jelasnya soal kondisi anak ibu' begitu saja," jelas dia.
Diakui Ismiyati, kondisi kesehatan cucunya mudah menurun saat cuaca ekstrem. Misalnya saat hujan dan udara dingin, Alfa seringkali terserang influenza dan diare.
Ia sebenarnya sudah curiga dengan kualitas vaksin di RS Harapan Bunda sejak cucunya menderita bercak-bercak merah di sekujur tubuh usai vaksin.
"Cucu saya rentan terhadap penyakit, misalnya cuaca dingin langsung flu, buang-buang air. Dan habis diimunisasi, selalu keluar bercak merah seperti campak di sekujur tubuhnya. Dia pasien dokter Indra," ungkap Ismiyati.
Ismiyati menyatakan dirinya trauma dan tak akan lagi mempercayai kualitas pengobatan di RS Harapan Bunda, ke depannya.
Advertisement