Liputan6.com, Istanbul - Tentara paling senior di Istanbul kini menghadapi dakwaan pengkhianatan. Di saat yang sama 8 petinggi militer perancang kudeta Turki dengan helikopter mendarat di Yunani, meminta suaka politik.
Jenderal Erdal Ozturk adalah komandan Korps Tentara Ketiga. Ia kini ditahan atas tuduhan pengkhianatan akibat dari perannya merancang kudeta militer Turki yang bisa dikatakan gagal.
Advertisement
Anak buahnya mencoba menguasai lokasi-lokasi strategis di Istanbul pada Jumat 15 Juli malam. Namun, langkah mereka gagal setelah Presiden Erdogan meminta pendukungnya untuk turun ke jalan. Demikian seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu (17/7/2016)
Erdogan telah memerintahkan para petinggi militer perancang kudeta untuk diberikan hukuman mati. Kendati Turki telah menghapus hukuman itu sebagai bagian usahanya untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Sejauh ini, 161 warga sipil dan polisi serta 104 pelaku kudeta tewas dalam horor semalam itu. Sementara 1.440 terluka.
Nyaris 2.900 tentara ditangkap dan ditahan termasuk di antaranya 2 jenderal. Salah satunya bahkan memiliki otorisasi melindungi Turki dengan perbatasan Suriah.
8 petinggi militer mendarat di Alexandroupolis pada Sabtu 16 Juli dan meminta suaka politik.
Juru bicara pemerintah Yunani Olga Gerovasili mengatakan sebuah heli Turki membawa 8 orang tiba di negerinya. Mereka meminta suaka politik atas apa yang telah mereka lakukan.
Terkait pernyataan itu, Menlu Turki Mevlut Cavusonglu memita agar para 8 tentara pengecut untuk menyerahkan diri.
Kendati demikian, pemerintah Yunani tidak serta merta mengusir 8 orang itu.
"Para pencari suaka politik itu akan ditelaah lebih lanjut sesuai hukum Yunani dan internasional," ujar Menlu Yunani Nikos Kotzias.