Liputan6.com, Jakarta Amel Carla dan keluarga sempat berada di bandara Ataturk, Istanbul, Turki, saat terjadi kudeta militer di negara tersebut, Jumat (15/7/2016). Saat itu, Amel Carla dan keluarga hendak bertolak ke Tanah Air sehabis liburan di Eropa, dan harus transit di Turki.
Berada di tengah kisruhnya kejadian tersebut, Amel Carla sempat terpikir hidupnya segera berakhir. Bagaimana tidak, dirinya dan keluarga berkali-kali mendengar letupan senjata, suara bom, dan pesawat militer yang terdengar seperti di atas kepala.
Baca Juga
Advertisement
"Kami sudah mikir nyawa, pasrah, kami sudah lari-larian. Kejadiannya di luar (bandara). Mikir ke keluarga sudah aman semua belum," ujar Amel Carla saat ditemui di kediamannya, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016).
Amel Carla dan keluarga memang bukan satu-satunya warga negara Indonesia yang berada di sana. Saat kejadian tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia sempat menghubungi ayah Amel Carla.
"Ada SMS hotline juga dari KBRI, bapaknya Amel kan ditelepon juga dari radio dari Indonesia. Kami ke data, yang dari Indonesia ada sekitar 60 orang," tutur Amel.
Amel Carla dan sang kakak, Lintang, sempat tak terpikir jika berada di sana hanya berdua saja. Sebab, awalnya Amel dan Lintang memang berencana liburan berdua saja ke Eropa.
"Kami awalnya mau berduaan, akhirnya Papa dapat cuti, mama juga bisa ikut. Dan enggak kebayang kalau cuma kami berdua saja yang liburan," kata Amel Carla.