Cegah Vaksin Palsu, Jokowi Akan Tata Ulang Industri Farmasi

Jokowi juga mengajak para orangtua yang merasa anaknya korban vaksin palsu, tapi belum masuk daftar vaksin ulang, agar segera mendaftar.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Jul 2016, 09:58 WIB
Dalam pengusutan, BPOM menemukan label farmasi yang diduga dipalsukan adalah milik Bio Farma. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menilai terungkapnya kasus vaksin palsu ini dapat digunakan sebagai momentum untuk menata kembali tata kelola industri farmasi.

"Saya melihat ini adalah sebuah momentum kita semuanya untuk memperbaiki tata kelola distribusi baik menyangkut industri farmasi, menyangkut industri, dan distribusi obat-obatan," kata Jokowi di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016).

Jokowi telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus vaksin palsu ini, agar tidak terulang di kemudian hari.

"Saya kira golnya ke sana. Sekali lagi ini adalah momentum memerlukan kehati-hatian karena menyangkut anak-anak kita," tegas dia.

Jokowi juga mengajak para orangtua yang merasa anaknya korban vaksin palsu, tapi belum masuk daftar vaksin ulang, agar segera mendaftar.

"Silakan mendaftar, kalau belum terdaftar silakan mendaftar ke Puskesmas. Saya kira kan ada Posko aduannya juga ada," Jokowi menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya