Menkes Nila Minta Keluarga Korban Vaksin Palsu Tak Anarkis

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta agar masyarakat, terutama keluarga korban dari vaksin palsu agar menahan emosi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Jul 2016, 11:35 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes), Nila F Moeloek disela sesi wawancara khusus dengan tim Liputan6.com di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (30/6/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta agar masyarakat, terutama keluarga korban dari vaksin palsu agar menahan emosinya. Masyarakat diharapkan tidak berbuat anarkis atau tindakan melawan hukum lainnya terhadap rumah sakit.

"Jangan dulu kita anarkis, jangan panik dalam hal ini. Kan kita harus betul-betul lihat rumah sakit itu kan turut diteliti sampai ke pengadilan, apakah hanya oknum atau sampai manajemennya juga ikut. Nanti hukumannya tergantung tingkat kejahatan," jelas Nila di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016).

Kementerian Kesehatan, kata Nila, telah menyiapkan opsi beberapa lokasi untuk pemberian vaksin ulang. Bila masyarakat merasa khawatir dengan pemberian vaksin di puskesmas, maka bisa divaksin di rumah sakit.

"Kami berikan tempat puskesmas, bilamana masih tidak ingin di puskesmas, kami juga punya RS umum dan kecamatan. Kami semua siap di sana. Jika tidak ingin ke RS yang lama, silakan di tempat lain," tutur dia.

Nila juga menyampaikan, dalam pemberian vaksin ulang, tidak ada biaya yang dipungut. Kualitas dari vaksin pun terjamin.

"Sebenarnya ini adalah program pemerintah yang diberikan vaksinasi di puskesmas dan RS pemerintah sehingga vaksin itu adalah asli dari biofarma dan gratis. Jadi yang mau bayar itu barangkali coba menginstropeksi," Nila menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya