Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignasius Jonan dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Sebagai menteri, sejumlah permasalahan transportasi sudah menunggunya.
Beberapa target sudah Jonan siapkan untuk membuat transportasi Indonesia menjadi lebih baik seperti yang ia lakukan di PT KAI dulu.
“Saya dipindahkan ke Kementerian Perhubungan karena saya seorang regulator, nah saya terapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) baik untuk pelayaran, penerbangan, kereta api maupun darat, memang memakan waktu dan tidak bisa serta merta” ujar pria Jonan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam Peringkat Kualitas Infrastruktur Dunia, Indonesia menempati peringkat 43, 82 dan 66 masing-masing untuk sektor kereta api, pelabuhan dan bandara dari 140 negara yang terdaftar. Dari fakta itu pemerintah harus segera berbenah.
“Untuk itu saya membuat program untuk memperbaiki wajah seluruh transportasi di Indonesia yang dibagi dalam 4 sektor moda transportasi yang ada" terangnya.
Jonan merinci, 4 moda tersebut adalah udara, laut, juga angkutan darat termasuk kereta dan bus. Berikut rincian pengembangan transportasi yang dikembangkan pemerintah dan disebutkan Jonan antara lain:
Angkutan Udara
1. Membangun 15 bandara baru (ini sedang dalam tahap pengerjaan tapi tidak bisa selesai dalam waktu setahun)
2. Pengembangan Bandar udara untuk pelayanan kargo udara di 9 lokasi (ini bandaranya sudah ada dan sudah mulai dikembangkan dan seharusnya tahun 2017 sudah bisa digunakan)
3. Pembangunan/pengembangan bandara di 100 lokasi
4. Pengembangan terminal penumpang di 26 bandara.
Angkutan Bus:
1. Pembangunan BRT (Bus Rapid Transit) di 34 kota dengan pengadaan 3.170 bus.
2. Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan metropolitan
3. Pembangunan/pengembangan Terminal Penumpang Tipe A di 47 lokasi
4. Penerapan teknologi ATCS ( Automatic Traffic Control System) diseluruh ibukota provinsi.
Angkutan Kereta Api:
Angkutan Kereta Api:
1. Membangun jalur KA sepanjang 3.258 km di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua
2. Penyelenggaraan KA perintis pada 10 lintas.
Angkutan Laut
1. Pengembangan 100 pelabuhan non komersial (yang tahun lalu sekitar 20-30 pelabuhan sudah diperbaiki).
2. Membangun 103 kapal perintis yang sudah mulai dibangun
3. Pembangunan pelabuhan penyeberangan di 65 lokasi
4. Pengembangan dermaga sungai dan danau di 120 lokasi
5. Pengadaan kapal penyeberangan (terutama perintis) sebanyak 50 unit yang dilakukan secara bertahap setiap tahun
6. Pengembangan kampus baru pada 27 lokasi.
Dengan seluruh program yang sudah ditargetkan pemerintah, harapannya bisa terwujud dengan baik dan ketika semua sudah terwujud bisa membuat citra infrastruktur Indonesia di mata dunia bisa menjadi lebih baik lagi. (Nabila)
Advertisement