Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menjamin wajah Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) sudah berubah. Sebab, perekrutan para calon praja atau mahasiswa menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Rekruitmen praja IPDN sekarang didampingi KPK. Jadi jatah-jatah tidak ada, karena dimonitor," ucap Tjahjo di IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Senin (18/7/2016).
Advertisement
Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menuturkan, jika nanti ada praja yang ketahuan menyuap untuk melewati psikotes serta kesehatan, maka langsung dikeluarkan.
"Jika ada praja yang diterima, kemudian ketahuan menyuap, maka akan langsung diberhentikan," ungkap Tjahjo.
Dia mengungkapkan, hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti amanat Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang ingin IPDN sebagai kampus revolusi mental.
"Ini kan bertujuan, sebagaimana menjalankan apa yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi, IPDN sebagai pusat pembelajaran revolusi mental," tutur Tjahjo.