Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi terbatas pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelaku pasar menanti laporan keuangan emiten kuartal II dan skema pelaksanaan tax amnesty atau pengampunan pajak menjadi sentimen yang mempengaruhi IHSG.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan IHSG akan melemah terbatas dengan kisaran 5.070-5.160 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Ia menilai, aksi beli investor asing sudah mulai terbatas pada perdagangan saham kemarin juga mempengaruhi pasar. Hal itu lantaran investor asing menunggu bagaimana skema penerapan tax amnesty.
"IHSG rentan aksi ambil untung. Pelaku pasar mengantisipasi laporan keuangan kuartal II dan aksi beli investor asing tidak terlalu besar. Selain itu, investor asing wait and see bagaimana pelaksanaan tax amnesty," kata David.
Baca Juga
Advertisement
Ia menegaskan, sentimen tax amnesty masih akan mempengaruhi pasar. Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG berpotensi menguat pada Selasa pekan ini. Target level resistance 5.178, menurut William berpotensi digapai dalam beberapa waktu mendatang. Hal itu selama level support 5.074 masih cukup kuat.
"Rilis data cadangan devisa memberikan angin segar bagi IHSG yang menunjukkan kalau ekonomi Indonesia cukup kuat dan stabil ditambah keseriusan pemerintah dalam hal tax amnesty tentu berdampak positif untuk ekonomi Indonesia," kata William.
Sedangkan Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menutukan koreksi atau konsolidasi yang terjadi akibat aksi jual dapat dijadikan kesempatan untuk akumulasi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua untuk mengikuti kenaikan IHSG di 5.150-5.200.
"IHSG akan berada di level support 5.080-5.050-4.980 dan resistance 5.200-5.250-5.350," kata dia.
Rekomendasi Saham
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Sedangkan William memilih saham BMRI, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia mengatakan secara tekinkal untuk jangka pendek dan menengah, saham BMRI cukup menarik untuk diakumulasi dengan melihat harapan kinerja ke depan.
Ia merekomendasikan untuk masuk saham PT Bank Mandiri Tbk di level pertama Rp 9.625,level kedua Rp 9.575, dan cut loss point Rp 9.475. (Ahm/Ndw)
Advertisement