Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) tinggal hitungan bulan. Jelang pesta demokrasi itu sejumlah kekhawatiran justru menyeruak di Tanah Air.
Salah satunya adalah terkait nasib hubungan bilateral Indonesia dan AS ke depan. Apalagi jika Capres dari Partai Republik, Donald Trump yang memenangkan pemilu.
Advertisement
Bukan tanpa alasan kekhawatiran ini timbul. Sebab, Trump dikenal sebagai tokoh kontroversial yang diduga anti-Muslim dan imigran.
Menanggapi keresahan itu, Dubes AS untuk Indonesia, Robert Blake angkat bicara. Dia meyakini kecemasan itu tak akan jadi nyata.
"Jika Trump menang, saya pikir (hubungan dengan Indonesia) tak akan banyak perubahan besar," sebut Dubes Blake di Wisma Antara, Senin 18 Juli 2016.
Blake malah menyebut hubungan RI-AS jika Trump menang malah bisa berjalan baik. Pernyataan ini didasari faktor yang kuat.
Faktor itu karena Partai Republik, mengetahui dan menganggap RI penting. Hal ini terlihat ketika salah seorang Politisi utama Partai tersebut John McCain datang ke Jakarta dua tahun lalu, dan menyebut tentang pentingnya Indonesia bagi politik luar negeri AS.
"Sederhananya begini, alasan apa yang bisa mendasari kami tidak mau bekerja sama dengan negara demokrasi ketiga terbesar dan negara dengan penduduk Muslim terbesar," ucap dia.
Selain faktor tersebut, alasan lain yang cukup kuat adalah Trump juga mengenal Indonesia cukup baik.
"Dia punya investasi kecil ini, ini menandakan tak mungkin dia tak tau apa-apa soal Indonesia, saya tidak terlalu cemas dengan hubungan bilateral Indonesia di masa mendatang," pungkas Blake.
Komentar ini disampaikan Blake saat terakhir menjabat sebagai Dubes AS di Indonesia. Senin 18 Juli 2016, merupakan hari terakhir pria asal Boston itu bertugas.