Liputan6.com, Taipei - Sebuah jaringan kriminal dari Eropa timur dan Rusia menggunakan malware, perangkat lunak berbahaya bagi komputer, untuk meretas puluhan mesin ATM milik First Commercial Bank, demikian menurut keterangan polisi.
Seorang warga Latvia ditangkap di Taiwan bagian timur laut, sementara dua tersangka lainnya diamankan di Taipei, terkait dengan pencurian uang sebanyak US$ 2,5 juta atau Rp 32,6 miliar dari sejumlah mesin ATM.
Advertisement
"Ini merupakan kali pertama kelompok pencuri ATM internasional melakukan kejahatan di Taiwan," ujar kepala Divisi Investigasi Kriminal Kepolisian, Lee Wen-Chang.
Dikutip dari BBC, Senin (19/7/2016), rekaman CCTV memperlihatkan sejumlah pencuri yang mengenakan masker kabur membawa tas berisi uang tunai.
Sementara itu lebih dari separuh uang telah dikembalikan. Namun 13 tersangka lain diyakini telah kabur meninggalkan Taiwan.
Hingga saat ini belum jelas bagaimana para pencuri memasang malware di mesin ATM. Namun hal tersebut membuat mereka dapat menarik uang tunai dalam jumlah besar secara cepat.
Pihak penyidik meyakini mereka menggunakan bantuan ponsel untuk melancarkan aksinya.
Akibat pencurian tersebut, First Commercial Bank membekukan penarikan di lebih dari seribu ATM.
Baca Juga
Aktor Taiwan Derek Chang Kenang Momen Mendonorkan Hati untuk Ayahnya saat Masih Usia 21, Jadi Titik Balik Keakraban Mereka
Taiwan Klaim Deteksi Keberadaan Balon China, Pertama Kalinya Sejak April
TETO Rayakan 48 Tahun Kehadiran Taiwan Technical Mission di Indonesia, Dorong Kolaborasi Bidang Pertanian