Liputan6.com, Jakarta - Self driving car, autopilot car atau mobil tanpa awak mulai serius dikembangkan pabrikan mobil. Menariknya, yang mulai mengembangkan dari brand mainstream hingga antimainstream seperti Google.
Baca Juga
Advertisement
Teknologi ini begitu diidamkan karena tidak lagi dibutuhkan seorang sopir. Semua bisa duduk manis sebagai penumpang.
Sayangnya, dalam pengembangan teknologi ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Ada yang mobilnya mengalami insiden, bahkan kasus terakhir seorang meninggal dunia akibat kecelakaan saat mencoba fitur Autopilot Tesla Model S pada Mei lalu.
Sebenarnya bagaimana sebenarnya asal-usul teknologi ini? Selengkapnya baca tautan ini.