Liputan6.com, Medan - Untuk mengenang dan menghormati korban jatuhnya pesawat C130 Hercules A1310 pada 30 Juni 2015, TNI AU membangun prasasti di lokasi pemakaman massal yang terletak di Jalan Adi Sucipto, Medan, Sumatera Utara.
Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsma Yuyu Sutisna mengatakan, dalam setiap misi penerbangan yang dilaksanakan TNI AU selalu direncanakan dengan baik dan matang, termasuk kesiapan alutsista yang digunakan. Demikian juga halnya dengan pesawat C130 Hercules A1310. Petugas sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
"Namun pada kenyataannya Tuhan berkehendak lain. Terjadi peristiwa yang tidak kita inginkan bersama. Pesawat mengalami musibah dan mengakibatkan korban jiwa dan materi," kata Yuyu di Medan, Sumut, Senin, 18 Juli 2016.
Menurut Yuyun, dari 131 korban tewas, 124 jenazah telah diidentifikasi dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Namun, tujuh jenazah lainnya belum teridentifikasi.
Baca Juga
Advertisement
Dengan dasar surat Tim DVI Polda Sumatera Utara, ketujuh jenazah yang tidak dikenali itu diputuskan dimakamkan secara massal.
"Sebagai jalan terbaik, maka disepakati untuk dimakamkan secara bersama-sama bagi ketujuh jenazah yang tidak teridentifikasi di tempat ini. Pemakamannya dilaksanakan pada 29 Oktober 2015 lalu," dia menjelaskan.
Yuyun menyebut, atas prakarsa Komandan Lanud Soewondo, dibuat prasasti di lokasi pemakaman para korban untuk mengenang dan menghormati mereka yang telah menjadi korban jatuhnya pesawat C130 Hercules A1310.
"Pada kesempatan yang baik ini, kami dari TNI AU dengan penuh rasa duka yang mendalam, selalu mendoakan untuk ketujuh saudara kita dan para korban lainnya agar mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan YME," ucap Yuyun.
Pada Selasa siang, 30 Juni 2015, pesawat TNI AU C130 Hercules A1310 yang telah melaksanakan misi rutin Penerbangan Angkutan Umum Militer (Paum) jatuh di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, sesaat setelah lepas landas dari Bandara Lanud Soewondo.