Liputan6.com, Jakarta - Aksi radikalisme terus bermunculan di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, aksi bom bunuh diri terjadi sehari sebelum Idul Fitri di depan Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, radikalisme sesungguhnya muncul karena pikiran dan kemarahan. Sehingga melawanpun, harus dengan pemikiran.
"Terorisme itu timbul dari pemikiran karena orang marah, anak muda yang marah karena dihancurkan negerinya. Semua terorisme timbul di negara gagal," kata JK saat membuka Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2016).
Yang paling diingat dan masih ada sampai saat ini adalah Al Qaeda dan ISIS. Al Qaeda muncul karena Afghanistan gagal. Begitu juga dengan Suriah dan Irak yang gagal kemudian muncullah ISIS. Tapi setiap kehancuran juga ada peran negara-negara besar.
"Kemarahan itu lintas agama. Apa yang terjadi di Dallas, Amerika, Oceania menembak polisi 5 dan 3 orang, kenapa mereka tidak dikatakan teror, menembak orang hitam (karena) kemarahan. Mari kira kurangi kemarahan," jelas JK.
"Terorisme hanya dapat diselesaikan dengan wasatiyah, pemikiran yang baik," imbuh dia.
Radikalisme ini juga, kata JK, menimbulkan ketakutan di berbagai belahan dunia. Ketakutan bukan karena senjata, melainkan aksi berani mati dengan bom bunuh diri yang dilakukan para pelakunya.
"Kenapa ada anak muda mau bunuh diri? Pasti dia tidak cari uang dan kedudukan politik karena dia mati. Apa yang dia cari? Yang dia cari surga. Siapa yang ngajarin mereka bunuh dapat surga?" ucap JK.
Di sinilah, kata dia, peran para ulama diperlukan. Para ulama harus melawan radikalisme dengan memberikan ajaran dan ideologi yang benar. Tata cara perang pun sudah diatur dalam Islam.
"Saya katakan di Ambon, membunuh wanita, anak-anak, menebang pohon pun tidak boleh dalam perang Islam apalagi bunuh orang," ujar JK.
"Ideologi yang difatwakan ulama. Jangan memperbesar masalah tapi kita juga harus amar makruf nahi mungkar, apabila ada kemungkaran harus diselesaikan," pungkas JK.
JK: Radikalisme Timbul Karena Kemarahan
Radikalisme ini juga, kata JK, menimbulkan ketakutan di berbagai belahan dunia.
diperbarui 19 Jul 2016, 11:07 WIBWapres Jusuf Kalla atau JK. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 30 November 2024
Dengan Kedekatan, Cara Mbak Ita Cegah Kenakalan Remaja di Kota Semarang
Prabowo: Bukan Saya yang Dihormati Negara Lain, Tapi Indonesia Disegani
6 Potret Megah Katedral Notre Dame Prancis Usai Direnovasi Besar-besaran Jelang Dibuka Kembali ke Publik
Penambang Pasir di Lampung Tengah Hilang Saat Perbaiki Peralatan di Dasar Sungai
Pelajar IKN Diajak Tingkatkan Kreativitas Konten Melalui Workshop Visual Storytelling ITB
Mendadak KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Kisah Karomah Wali
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Pesan Prabowo Usai Helatan Pilkada 2024: Kalau Kalah, Mendukung yang Menang
Jejak Diplomasi Sultan Hamengkubuwono IX, Antara Tradisi dan Kemerdekaan
Kontaminasi Bakteri Hancurkan Misi Asteroid Ryugu
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim