Liputan6.com, Rio de Janeiro - Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil bakal berlangsung pada 5 hingga 21 Agustus mendatang. Setidaknya ada lebih dari 10 ribu atlet yang bersaing memperebutkan medali untuk negaranya.
Sayang Olimpiade 2016 dibayangi berbagai isu yang mengancam jalannya ajang ini. Mulai dari kondisi keamanan, kesiapan venue, hingga keberadaan virus Zika yang masih marak di Brasil.
Baca Juga
- Mourinho Bakal Asah Bek Baru MU Agar Sehebat Pemain Madrid
- Inilah 5 Raja Dribel Liga Inggris
- Striker Bidikan Juventus Beri Kode Gabung Barcelona
Advertisement
Di tengah banyaknya potensi kendala yang menghadang, Panitia Olimpiade 2016 terus mempersiapkan diri. Salah satunya dengan menyiapkan 450 ribu kondom bagi para atlet. Ini berarti setiap atlet bakal kebagian 42 alat kontrasepsi sebagai modal selama 17 hari berada di Brasil.
Seperti dilansir Guardian, ini merupakan jumlah kondom terbanyak yang bakal diterima oleh masing-masing atlet. Pada Olimpiade London 2012, pihak panitia hanya menyediakan 150 ribu kondom.
"Ini merupakan penyediaan kondom terbanyak. Tapi saya rasa aneh. Sebab, bagi atlet seperti saya, kami ingin melakukan kinerja terbaik untuk negara, bukan aktivitas seksual," kata Zac Purchase, perah medali emas cabang dayung pada Olimpiade 2008 di Beijing, Tiongkok, dikutip dari Guardian.
Ritual bagi-bagi kondom bagi atlet Olimpiade sebenarnya sudah berlangsung sejak Olimpiade Seoul, Korea Selatan, 1988 lalu. Namun saat itu, jumlahnya masih terbatas hingga 8500 kondom. Namun jumlah ini terus meningkat. Pada Olimpiade Athena, Yunani, 2004, perusahaan kondom ternama Durez memasok 130 ribu alat kontrasepsi demi mencegah berbagai penyakit menular kepada atlet.
Belum dipastikan apakah virus Zika yang kini mewabah di Brasil bakal menular lewat hubungan seksual. Namun untuk jaga-jaga, penyediaan kondom oleh pihak panitia juga tidak ada salahnya.